Hai, traveler, surga di tengah Sulawesi ini harus masuk ke bucket list kamu, segera. Kenapa harus segera? Karena belum banyak warga Indonesia yang ke sana. Namanya Kepulauan Togean di Teluk Tomini, Sulawesi Tengah (Silakan baca ulasannya di
sini). Keindahan Togean saat ini baru bisa dinikmati oleh para bule. Tentu ini miris sekali. Bahkan ada jadwal yang hanya menerima WNA alias warga negara asing ke sini, khususnya Pulau Kadidiri. Dengan berbagai alasan dan masuk akal pula, kita harus senang hati memaklumi.
Alasannya cukup simple, kok. Pulau Kadidiri yang sekarang dipercantik dengan resort yang tenang dan damai ini lebih senang menerima tamu asal WNA. Katanya, traveler lokal cenderung menghabiskan banyak air bersih dan agak kumuh. Kita pantas tersinggung. Namun, coba introspeksi dulu, yuk. Menginap di pulau yang berjarak 14 jam dari peradaban dan hanya mengandalkan jalur laut tentu kita harus bersahabat dengan minimnya air tawar. Pulau yang tak terlalu ramai, hanya sedikit dipoles menjadi resort yang nyaman ini memang menyediakan air bersih dan listrik yang terbatas. Sementara itu, kebanyakan traveler lokal paling boros air dan listrik. Coba berkaca pada bule-bule. Melihat air melimpah saat membuka pintu kamar, membuat mereka tak perlu repot-repot mandi di kamar mandi. Langsung nyemplung ke laut sudah cukup. Itu baru satu dari sekian alasan kenapa pulau ini memiliki jadwal kunjung khusus WNA, sekali dalam setahun.
Selama mengarungi Kepulauan Togean, aku menginap di Kadidiri Paradise Resort, Pulau Kadidiri. Seketika aku jatuh cinta dengan resort ini. Terasa sangat homey.
Resort ini sangat rindang dengan pohon-pohon kelapa. Begitu merapat di Pulau Kadidiri, kami sudah langsung menginjak kaki di Kadidiri Paradise. Kamar-kamar di resort ini berupa pondokan-pondokan kecil. Ada beberapa yang langsung menghadap ke laut lepas dengan beranda lebar, pas untuk menikmati angin laut.
Namun, ada pula pondok-pondok yang menghadap ke taman-taman dan jalan setapak. Nuansanya seperti tinggal di hutan. Pilihannya ada dua, ingin yang serasa tinggal di air atau tinggal di hutan. Temanya memang kembali ke alam. Mana yang lebih kita sukai?
Pondok-pondok kayu ini tidak dinomori, tapi dinamai dengan nama pulau keren di Indonesia, seperti Raja Ampat, Rote, Derawan, Kakaban. Jadi, karena resort ini sangat sepi saat kami datang, kami bebas memilih kamar mana yang bisa diinapi. Siapa tahu, kan, nama-nama dari setiap pondok ini adalah doa dan suatu saat aku bisa ke tempat-tempat keren lainnya di Indonesia.
|
Setiap pondok memiliki teras untuk bersantai. |
Sebelum eksplor laut di Togean, aku meletakkan tas dan berganti pakaian. Interior kamarnya ternyata sangat nyaman. Memang tidak ada AC. Sirkulasi udara diakali dengan membuat ventilasi yang besar-besar. Sejuk. Tapi menjadikan kamar ini tidak lantas bebas nyamuk. Oleh sebab itulah, setiap tempat tidur dipasang kelambu agar nyamuk tidak mengganggu tidur kita.
Listrik menyala hanya pada malam hari. Ya cukuplah untuk bersih-bersih, berberes, mandi, dan segala aktivitas yang membutuhkan listrik. Yang aku syukuri lagi adalah airnya bersih dan tidak asin.
|
Kamar mandi yang bersih dan back to nature. |
Kadidiri Paradise menyediakan beberapa spot santai. Sinyal benar-benar buta di sini. Sehingga quality time bersama teman-teman traveler bisa lebih terasa. Ada dermaga kayu panjang dengan 2 tempat teduh yang pas untuk melepaskan tawa sambil melihat angin meriungi ombak. Gazebo pertama difasilitasi hammock, daybed, serta bangku-bangku rotan. Sementara gazebo kedua yang berada di ujung dermaga dibiarkan kosong dengan bangku papan di pinggirannya. Tidak ada alasan untuk tidak merasa nyaman berada di sini.
|
Saat-saat tanpa ponsel dan sinyal. |
|
Gazebo santai di dermaga. |
|
Bule aja nggak takut matahari. |
Pada jam makan siang, makan malam, dan sarapan, kami disediakan menu yang berbeda. Oiya, resort ini menyediakan makanan pork dan non-pork. Jadi kita bisa request sesuai keinginan. Menu yang disediakan bukan dalam bentuk prasmanan, melainkan dihidangkan di meja-meja besar. Kita tinggal duduk manis dan menikmati sajiannya.
Suasananya, kamarnya, makanannya, benar-benar membuatku ingin menginap lagi dan lagi. Tidur malam pun nyenyak setelah seharian mengeksplor laut. Suara ombak yang sedang pasang serta gemerisik dedaunan yang tertiup angin meninabobokanku dalam sekejap. Rasanya sudah lama tidak tidur di tengah pelukan alam seperti ini, jauh dari suasana ramai jalanan dan kendaraan bermotor. Hanya ada aku, angin, laut, dan pohon. Kadidiri benar-benar memperlihatkan surganya.
|
Pantai yang terawat. |
|
Kadidiri Paradise Dive Centre, |
|
Menu makan sidang di Kadidiri Paradise. |
|
Suasana resto yang sepi saat siang hari. |
|
Menu makan malam, sederhana tapi enak. |
|
Suasana malam di resto Kadidiri Paradise. |
|
Menu sarapan. Ala bule. Sehat, tapi kurang kenyang. |
|
Kami saat sarapan pagi. |
kamar mandinya alami tp modern sh ya
BalasHapusIya. Konsepnya back to nature gitu, tapi standarnya tetap disesuaikan dengan standar bule.
Hapushalo mbak (manggilnya apa ya?)
BalasHapuskenalkan, saya Mita..
boleh kontak buat minta update-an biaya di resort ga mbak? saya ada rencana ksana akhir tau ini :)
makasih :)
kmren ada temen cerita juga abis mampir ke togean, lautnya cakep banget ya warnanya
BalasHapusIyes. Nikmat banget staycation di sini, jauh dari keramaian kota.
Hapus