Cerita Seru Haru Biru di Moco Fanfiction Gathering
Setelah resmi liris secara online bulan September 2014 lalu, Moco mengadakan Fanfiction Gathering dan Temu Penulis Fanfiction di Demang Cafe, Jakarta Pusat. Yup, acara ini sebagai wujud apresiasi buat penulis. Siapa lagi kalau bukan 18 penulis Fanfiction Aliando-Prilly generasi pertama.
Buku-buku mereka telah dirilis, animo pembaca juga sangat baik. Tak dipungkiri, nama Aliando dan Prilly Latuconsina memang lagi naik daun dan digandrungi remaja, fanfictionnya pun merebak di media sosial. Moco mengambil sebagian tulisand dari mereka, dan jadilah 20 judul terbit. Tidak mau menyia-nyiakan animo pembaca, tim Moco menyiapkan acara kumpul-kumpul dan temu penulis ini. Intinya sebenarnya talkshow buku, tapi di sini juga bisa jadi ajang kumpul antarfanbase Aliando dan Prilly.
Dari 18 penulis fanfiction Aliando-Prilly, 11 orang dapat hadir di gathering. Perjuangannya juga tidak mudah. Ke-18 penulis ini sebenarnya berasal dari berbagai daerah, yaitu Medan, Palembang, Lampung, Cilegon, Jakarta, Tangerang, Bogor, Depok, Sumedang, Ciamis, Surabaya, Madura, Bali, Banjarmasin, dan Samarinda. Namun, itu tidak menyurutkan tekad mereka untuk datang ke Jakarta menghadiri acara gathering yang sudah disiapkan.
Beberapa hari menjelang acara, ada beberapa penulis yang jatuh sakit. Ada pula penulis yang tidak diizinkan orang tuanya dan ada penulis yang kebetulan sedang dikirim dinas jauh ke daerah. Aku sendiri sebagai editor yang ikut menyiapkan acara sempat surut semangat. Namun, ternyata tak disangka, mereka sendiri mampu menyelesaikan masalah masing-masing dan berbondong bawa massa untuk datang ke venue, yaitu di Demang Cafe, Sarinah. Senangnya. Semua tampak antusias meskipun ada di antara mereka yang masih tidak enak badan.
Venue yang sudah dipenuhi pembaca fanfiction. |
Sambutan dari Founder Moco |
Kisah unik datang dari Widya Puspira Sari. Dia berasal dari Lampung dan menjadwalkan diri datang ke Jakarta tanggal 18 Oktober untuk menghadiri pesta ulang tahun Prilly. Kebetulan acara Fanfiction Gathering juga tanggal 18. Karena Widya takut ketinggalan momen acara Moco, dia menggeser jadwal keberangkatan ke tanggal 17 Oktober dan rela kena charge dari maskapai. Salut, girl.
Berbeda dengan Wayan yang tinggal di daerah Sentul. Dekat tapi susah mendapat izin dari sang ayah. H-1 dia masih ketar-ketir belum bisa memastikan akan datang ke acara gathering. Namun, karena disemangati oleh penulis yang lain, dia memberanikan diri membujuk ayahnya untuk mengizinkan dan mengantarnya menuju venue.
Cerita lain juga datang dari Adinda yang berasal dari Madura. Dari Madura hari Kamis sore berangkat menuju Surabaya bersama sang ibu. Mereka bermalam dulu di Surabaya karena tiket terjadwal hari Jumat pagi tanggal 17 Oktober. Begitu sampai Jakarta pagi-pagi sekali, Adinda sempat kebingungan hendak ke mana. Ia pun berkunjung ke kantor Moco pagi-pagi di saat penghuni Moco sendiri belum hadir semua.
Kisah luar biasa adalah perjuangan Apiel menuju Jakarta. Apiel si penulis Pengakuan Cinta ini berdomisili di Surabaya. Namun, seminggu sebelum acara dia dikirim dinas ke Banjarmasin dan dia memang sempat tidak memastikan akan hadir di Fanfiction Gathering. Saat H-1, mendengar Prilly konfirmasi akan hadir sebagai tamu spesia di acara gathering, Apiel begadang semalaman untuk menyelesaikan pekerjaannya. Dia mengambil penerbangan pagi ke Surabaya untuk menyetor laporan, lalu kembali mengejar waktu untuk naik pesawat ke Jakarta. Tak peduli jetlag, tak peduli telat, yang penting ia dapat hadir di acara. Dia datang pukul 16.30 saat sesi booktalk kedua dengan napas terengah-engah. Dan langsung pula ia dipanggil ke atas stage meski badan mungkin masih terasa di awang-awang.
Apiel yang baru datang dari Surabaya langsung disodorin microphone. |
Nazhameed punya keseruan sendiri. Dia yang tinggal paling jauh, luar Indonesia, tepatnya di Sydney Australia, asyik video call dengan teman-teman penulis yang hadir. Dia tidak mau ketinggalan momen meski tak dapat hadir. Begitu juga dengan penulis-penulis lain. Kendala jauh tidak menyurutkan semangat mereka untuk menghebohkan media sosial untuk acara ini.
Yah begitulah perjuangan para penulis. Ada banyak kisah dari mereka, seperti ada banyak kisah pula dibalik karya-karya mereka.
Di balik kisah ada penulis dan editor. Ada pula segenap tim lainnya yang akhirnya turut melahirkan karya itu jadi sebuah buku (digital). Moco menampung itu semua. Video di atas sangat membuat haru suasana puncak Fanfiction Gathering sore itu. Kini edisi fanfiction resmi launch di aplikasi Moco dan kini nama-nama yang tertera dalam cover novel pun resmi dinobatkan menjadi penulis. Mereka adalah penulis-penulis muda yang kutemukan tak sengaja, bermula dari iseng, tapi ternyata potensial.
Para penulis menghadap layar, pemutaran video motion diari fanfiction. |
11 Penulis Aliando-Prilly Fanfiction |
Penandatanganan poster sebagai bentuk peresmian edisi fanfiction di Moco |
Peresmian edisi fanfiction disimbolkan dengan peniupan lilin oleh founder Moco, Chief Editor, dan para penulis. |
Talkshow sesi 1 |
Talkshow sesi 2 |
Tarot fun reading corner |
Senang bisa menjadi kontributor di acara ini :) Terus berjaya Moco!
BalasHapusTerima kasih sudah ikut berpartisipasi Junisatya 😀
BalasHapus