Potret 'Life is Waiting' di Changi Airport
MRT yang kutumpangi berhenti. Malam itu aku dan temanku
menginap di Changi Airport lantaran kami harus melakukan penerbangan pagi untuk
balik ke Jakarta. Daripada telat, lebih baik menginap. Lagipula Changi sudah
cukup ramah dengan survevor, traveler, backpacker macam kami ini.
Saat aku iseng mengambil Changi Airport Guide Book, aku
sempat tertawa. Bahkan bandara saja ada guide book-nya. Namun, belum lepas mataku
melihat-lihat guide book itu, aku tak sengaja melihat cover belakangnya yang
menampilkan beberapa gambar kecil menarik seperti taman kupu-kupu, taman
anggrek, dan taman koi.
Hah? Di bandara? Ini bukan promosi tour travel, kan?
Setelah kuamati, benar, fasilitas itu ada di bandara itu.
Semangatku terpicu lagi. Kami tidak sabar menunggu jam check in dibuka sehingga
kami bisa masuk ke area transit Changi Airpot. Padahal sejujurnya kami sudah
sangat lelah berjalan-jalan dua hari penuh mengarungi wisata Singapura. Tapi
melihat guide book yang sangat menarik itu, kami membuat trip kecil dadakan
dalam bandara berisi tiga terminal itu. Mulai dari mana, ya? Hmm... Let getting
lost in airport.
1. Koi Pond
Yang pertama kukunjungi adalah Koi Pond. Saat itu kebetulan
aku sedang berada di terminal 3. Letak kolam ikan koi agak tersuruk. Airnya
begitu jernih dan puluhan koi yang buntal-buntal berenang dengan bebas di kolam
ikan yang lumayan panjang itu. Ada jembatan kecil di tengahnya. Di pinggir
kolam, terdapat sofa-sofa seperti kafe sebagai tempat nongkrong, mengobrol,
atau sekadar mengisi baterai ponsel. Suara gemericik air membuat kita serasa
berada di taman terbuka.
2. Butterfly Garden
Tak jauh dari Koi Pond, kami beranjak ke Butterfly Garden.
Kupikir kupu-kupu bohongan, ternyata beneran. Aneka rupa kupu-kupu beterbangan
di sebuah taman mini tertutup yang rindang. Ada puluhan spesies kupu-kupu yang
beterbangan di taman ini. Aku sempat menjepret 2 jenis di antaranya dengan
motif sayap yang berbeda-beda. Berada di dalamnya mengingatkanku dengan taman
nasional kupu-kupu di Bantimurung, Sulawesi Selatan. Tamannya berlantai dua dengan
air terjun mini di salah satu sudutnya. Kurasa yang menjadikan kupu-kupu ini
betah berada di dalam taman mungil ini adalah aromanya. Bunga-bunga yang
dibudidayakan di sini menguarkan aroma khas yang bercampur dengan bau daun dan
tanah. Wangi alam. Aku aja betah di sini, apalagi kupu-kupu.
3. Movie Theatre
Masih di terminal 3, aku masuk ke bioskop mini dengan
wallpaper paduan kuning dan jingga. Movie Theatre ini menayangkan film sesuai
jadwal yang tertera di layar depan dekat pintu masuknya. Tayangannya 24 jam
nonstop. Aku sempat menonton The Secret Life of Walter Mitty.
Menyenangkan
bukan, nonton film tentang perjalanan di sebuah perjalananmu? Rasanya
perjalanan yang kulakukan makin terasa maknanya, bahwa ke mana pun kita
berjalan akan ada tempat singgah. Persinggahan akan selalu jadi tempat yang
sangat menarik karena singgah tak hanya sekadar mampir. Di sanalah kita
memutuskan akan membawa kisah apa saat pulang nanti.
4. Enchanted Garden
Enchanted Garden adalah arena lain lagi di bandara ini.
Bunga warna-warni tumbuh dalam wadah seperti buket yang ukurannya besar. Kita
seperti disuguhi buket bunga raksas oleh Singapura. Beginilah Singapura menjamu
tamunya, sekalipun itu sebatas di bandara. Dan buket itu bukan buket bunga
biasa. Buket itu disusun dari ribuan mozaik keramik yang memantulkan cahaya.
Lampu-lampu kecil di sepanjang jalan setapaknya juga memperkuat suasana khidmat
kita di hadapan para bunga. Rasanya tidak ingin pergi dari sana. Paduan mozaik
dan sensasi saat berdiri di bawah 3 kelopak buket keramik itu, cahaya yang
berpendar itu, dan wangi yang menenangkan saraf itu menjadikan taman ini keren.
Apalagi di salah satu sudut, kolam koi memperkuat nuansa segar taman ajaib itu.
5. Xperience Zone
Saat kaki mulai pegal mengelilingi bandara ini, aku melihat
jajaran bangku sofa di sebuah sudut terminal 2. Ada tulisan Xperience Zone,
arena serba digital. Apa lagi ya yang ditawarkan Changi Airport ini? Tanpa
pikir panjang, aku duduk di salah satu bangku di depan layar monitor besar.
Monitor itu menayangkan acara sepakbola. How come? Andai sedang demam Piala
Dunia, bisa kupastikan tempat ini akan sangat ramai. Bayangkan semua pengunjung
entah dari belahan negara mana berkumpul dalam satu tempat seperti ini
meneriaki kata "Gol! Gol! Gol!". Xperience Zone akan jadi tempat
pemersatu pencinta bola. Tak cuma itu, bergeser sedikit dari lahan pencinta
bola, aku melihat lahan para gamers. Apalagi kalau bukan layar monitor dan
bangku yang nyaman sebagai tempat duduknya. Bangku-bangkunya membuatku tertarik
karena bentuknya lebih panjang dan sandarannya juga lebih tinggi. Meski bukan
gamers, bolehlah kami menumpang duduk dan bersandar sejenak. Oiya, di sini juga
bisa mendesain postcard sendiri, ditambahkan landmark Singapura, lalu dikirim
ke rekanan kita via email, memberitahu bahwa kita sedang singgah di sebuah
bandara di Singapura. Seru, bukan?
Kami sampai di Orchid Garden. Sepertinya taman ini jadi tempat
favoritku. Aku pencinta taman. Dan aku takjub dengan rimbunan anggrek tropis yang beragam warna dapat tumbuh di
tengah-tengah bandara ini; anggrek ungu, putih, kuning, jingga, dan sebagainya.
Anggrek melambangkan kecantikan yang sempurna dan awet. Menunggu bisa membuat
kita tua di jalan. Tapi dengan adanya anggrek ini kita kembali berpikir bahwa
anggrek saja butuh waktu lama untuk menampakkan keelokannya, kenapa kita tidak
mampu menjadi orang yang sabar? Hmm, nice
place to get reflection.
6. TV Longues
Yuk, kembali beristirahat di TV Longues. Aku tidak bosan
berkeliling bandara lalu kembali duduk di sofa-sofa TV Longues ini. Meski
serial yang ditayangkan tidak kumengerti karena serba random, duduk untuk
berselonjor kaki cukup membuat tenaga kembali pulih. Menonton TV sendiri
sebenarnya adalah pilihan. Andai punya waktu lebih lama, tentu aku akan
mengutak-atik tayangan dari TV tersebut dan bisa menikmati salah satunya
tayangannya.
7. Kinetic Rein
Saat mendekati waktu keberangkatan, aku melewati Kinetic
Rain. Keajaiban apalagi yang ditawarkan Changi Airport? Permainan tetesan hujan
menjerat mataku. Polanya yang berjatuhan menyerupai air hujan tidak serta merta
runtuh dan jatuh ke lantai. Kinetic Rain ini adalah area tempat kita bisa
melihat hujan sedang menari dan pamer pada kita. Kinetic rain memperlihatkan
rinai hujan yang melepas kerinduan. Saat kita menunggu, seperti di film-film
dan sinetron, melihat hujan di balik jendela menjadi pose fovorit para sineas.
Kekeluan, kepiluan, kesepian, kerinduan rasanya ingin dilarutkan dalam tetesan
hujan, apalagi tetes yang menempel di kaca. Kinetic Rain ini justru membaurkan
kebosanan kita akan penantian. Dan memang tak terasa, pesawatku sudah memanggil.
Aku berpamitan pada Kinetic Rain. Kapan-kapan aku akan kembali lagi, Changi
Airport.
Ngak prnh transit lama di changi ahhh saya malah ngak pernah menikmati fasilitas ini hehehe. Cakep banget yaaa taman kupu-kupunya
BalasHapusCobain transit di Changi Kak. Udah jadi area destinasi perjalanan sendiri nih. :)
Hapus