Alam Buatan versi Garden by The Bay, Singapura
Berkunjung ke Singapura harus sempat mampir ke sini. Sekarang daya tarik Merlion seakan tersingkirkan oleh menara-menara Supertree Grove yang berjajar di sebuah taman luas di sisi belakang Marina Bay. Ya, Garden by The Bay.
Pesonanya seketika membuatku ternganga. Melihat yang hijau-hijau tentunya sudah biasa karena kurang hijau apa sih Indonesia. Tapi melihat kebersihan dan keteraturannya di taman seluas 101 hektare itu, tentunya luar biasa dan memukau.
Begitu menginjakkan kaki di taman ini, yang terpikir olehku saat itu adalah Singapura itu negeri kecil yang tak punya kekayaan alam. Tapi negeri Singa ini bisa membuat tiruannya dengan cantik. Cantik adalah kata yang tepat sepertinya. Singapura begitu optimis menjadikannya negara besar di mata dunia. Dan itu sudah terbukti. Lalu Singapura begitu optimis membuat yang tidak ada menjadi ada dengan segenap kemampuannya. Garden by The Bay adalah target ke-sekian dari daftar impian Singapura, yaitu mewujudkan kota terang di tengah malam.
Setelah melintasi Dragonfly Bridge, kita akan disambut Heritage Garden yang ditumbuhi beberapa tanaman asal negara-negara yang pernah singgah dan berhubungan erat dengan Singapura. Di antaranya adalah Malay Garden, Colonial Garden, Chinese Garden, dan Indian Garden. Seru sekali bisa melihat bentuk taman yang lebih terlihat seperti miniatur masing-masing budaya itu.
Menikmati Garden by The Bay seperti melihat potret kecil dunia, melihat surga bagi penggemar tanaman. Selain sebagai lokasi wisata, tempat ini sangat pas untuk studytour para pelajar. Menambah pengetahuan tentang makhluk hidup dan lingkungan. Tapi ya, itu tadi, taman ini luas. Nggak bakal cukup mengelilinginya dalam satu hari. Siap-siap betis bengkak sepulang dari Garden by the Bay ya.
Pesonanya seketika membuatku ternganga. Melihat yang hijau-hijau tentunya sudah biasa karena kurang hijau apa sih Indonesia. Tapi melihat kebersihan dan keteraturannya di taman seluas 101 hektare itu, tentunya luar biasa dan memukau.
Begitu menginjakkan kaki di taman ini, yang terpikir olehku saat itu adalah Singapura itu negeri kecil yang tak punya kekayaan alam. Tapi negeri Singa ini bisa membuat tiruannya dengan cantik. Cantik adalah kata yang tepat sepertinya. Singapura begitu optimis menjadikannya negara besar di mata dunia. Dan itu sudah terbukti. Lalu Singapura begitu optimis membuat yang tidak ada menjadi ada dengan segenap kemampuannya. Garden by The Bay adalah target ke-sekian dari daftar impian Singapura, yaitu mewujudkan kota terang di tengah malam.
Ya, tengah malam. Singapura seakan disiram lampu warna warni. Yang mempercantik taman ini adalah kehadiran pohon raksasa yang mereka namai Supertree Grove. Dilihat pada siang hari saja, pohon-pohon raksasa ini sudah keren, malam hari lebih keren lagi.
Kehadiran Supertree Grove tidak hanya sekadar pamer menara menjulang dan aneka warna lampu seperti kembang api. Ternyata Supertree Grove jadi tempat tumbuhnya berbagai tanaman yang dirawat di sekeliling badan pohon raksasa itu. Tanaman itu dilindungi kaca bening yang mampu menahan cahaya matahari tapi dapat menyerap panasnya. Jadi selain memperindah, Supertree itu juga tempat budidaya tanaman ala greenwall. Pohon ini disebut juga pohon solar karena mampu mengumpulkan air dan energi matahari di dalamnya untuk konservasi lingkungan.
Sementara itu, ada Skyway memberi kesempatan pada pengunjung untuk berjalan di atasnya, dari pohon ke pohon. Kita bisa melihat lampu-lampu yang menerangi Singapura pada malam hari. Kenapa cuma malam? Ya aku menganjurkannya lebih baik naik OCBC Skyway pada malam hari. Kalau siang, panas! Yakin mau jalan jalan di tempat ketinggian saat matahari menyengat?!
Garden by The Bay memang adalah hasil reklamasi. Aneka tanaman dari beberapa belahan dunia mampu dihimpun dalam taman superluas ini. Taman ini memberikan nuansa berbeda dari kebanyakan taman. Bagi penggemar tanaman, taman ini bisa jadi inspirasi. Ada ruang khusus di Garden By The Bay yang menyimpan bunga-bunga dan berbagai pernik tumbuhan yang langka di berbagai belahan dunia, yaitu Flower Dome dan Cloud Forest. Menuju tempat ini juga sangat gampang. Bentuk dome-nya dari kejauhan menyerupai cangkang keong. Kita tinggal mengikuti jalan setapak yang sudah ada petunjuknya.
Saat memasuki Garden by The Bay, view pertama yang bisa dinikmati adalah Dragonfly Lake dengan Bridge yang menghubungkan pengunjung untuk masuk lebih jauh ke dalam taman.
Dragonfly and Kingfisher Lakes bukan sekadar danau. Danau ini berfungsi sebagai filter alami penyaring air dari waduk Marina. Jadi kita dapat melihat air danau yang jernih di sepanjang Garden By The Bay. Ada boardwalk untuk pengunjung yang ingin mengelilingi sisi danau. Untuk mempercantik, di tengah danau terdapat instalasi seni, salah satunya Instalasi Capung yang menyambut kita saat memasuki kawasan danau dan Garden by The Bay.
Untuk mengarungi Garden by The Bay lebih jauh, Hati-hati, biar tidak nyasar, jangan lupa lihat peta terlebih dahulu karena untuk mengelilingi seluruh taman tidak cukup hanya dalam 1 hari. Kebayang kan luasnya.
Sebenarnya nyasar pun tidak masalah. Taman-taman ini sungguh terawat dan sangat bersih. Ada bangku-bangku untuk beristirahat juga. Ada pula spot untuk piknik. Ada bus keliling yang akan membawa kita mengelilingi seluruh belahan taman.
Garden by The Bay memang adalah hasil reklamasi. Aneka tanaman dari beberapa belahan dunia mampu dihimpun dalam taman superluas ini. Taman ini memberikan nuansa berbeda dari kebanyakan taman. Bagi penggemar tanaman, taman ini bisa jadi inspirasi. Ada ruang khusus di Garden By The Bay yang menyimpan bunga-bunga dan berbagai pernik tumbuhan yang langka di berbagai belahan dunia, yaitu Flower Dome dan Cloud Forest. Menuju tempat ini juga sangat gampang. Bentuk dome-nya dari kejauhan menyerupai cangkang keong. Kita tinggal mengikuti jalan setapak yang sudah ada petunjuknya.
Saat memasuki Garden by The Bay, view pertama yang bisa dinikmati adalah Dragonfly Lake dengan Bridge yang menghubungkan pengunjung untuk masuk lebih jauh ke dalam taman.
Dragonfly and Kingfisher Lakes bukan sekadar danau. Danau ini berfungsi sebagai filter alami penyaring air dari waduk Marina. Jadi kita dapat melihat air danau yang jernih di sepanjang Garden By The Bay. Ada boardwalk untuk pengunjung yang ingin mengelilingi sisi danau. Untuk mempercantik, di tengah danau terdapat instalasi seni, salah satunya Instalasi Capung yang menyambut kita saat memasuki kawasan danau dan Garden by The Bay.
Untuk mengarungi Garden by The Bay lebih jauh, Hati-hati, biar tidak nyasar, jangan lupa lihat peta terlebih dahulu karena untuk mengelilingi seluruh taman tidak cukup hanya dalam 1 hari. Kebayang kan luasnya.
Sebenarnya nyasar pun tidak masalah. Taman-taman ini sungguh terawat dan sangat bersih. Ada bangku-bangku untuk beristirahat juga. Ada pula spot untuk piknik. Ada bus keliling yang akan membawa kita mengelilingi seluruh belahan taman.
Setelah melintasi Dragonfly Bridge, kita akan disambut Heritage Garden yang ditumbuhi beberapa tanaman asal negara-negara yang pernah singgah dan berhubungan erat dengan Singapura. Di antaranya adalah Malay Garden, Colonial Garden, Chinese Garden, dan Indian Garden. Seru sekali bisa melihat bentuk taman yang lebih terlihat seperti miniatur masing-masing budaya itu.
Menikmati Garden by The Bay seperti melihat potret kecil dunia, melihat surga bagi penggemar tanaman. Selain sebagai lokasi wisata, tempat ini sangat pas untuk studytour para pelajar. Menambah pengetahuan tentang makhluk hidup dan lingkungan. Tapi ya, itu tadi, taman ini luas. Nggak bakal cukup mengelilinginya dalam satu hari. Siap-siap betis bengkak sepulang dari Garden by the Bay ya.
Komentar
Posting Komentar