Road to: Tur Papandayan Penulis Horor Bukune
Bermula dari pertemuan kami di sebuah acara Kumpul Penulis Pembaca (KPP) yang diadakan Gagas Media Group Desember 2014 lalu, kami semakin sering berbagi. Sekumpulan penulis horor, mulai dari senior hingga yang masih anak bawang (jangan tanya siapa, karena itu aku), berkumpul bersama. Ini bisa jadi moment epik karena ternyata kami ini berbagai rupa. Beragam cerita selalu mewarnai pertemuan kami. Kenapa aku menyebut diriku anak bawang? Ya, mungkin di antara semuanya, aku yang nggak suka nonton film horor. Ternyata cita rasa horor itu bisa datang dari mana saja: pengalaman, film, Novel, cerita orang, legenda, mitos. Dan dari sanalah ide-ide kami berasal.
Ketika Bukune mengumpulkan penulis horor, tentu kami bahagia karena akhirnya punya wadah diskusi horor sesama penulis. Sejak KPP 2014 lalu, kami jadi sering bertemu dan melakukan proyek bareng.
Lalu, terbersitlah kalimat TAKUT ITU NYATA dari editor kami. Ini adalah bentuk kampanye horor yang ingin dan sedang digaungkan oleh Bukune sepanjang 2015. Dan tentu saja itu dimulai dari kami, Klub Penulis Horor Bukune. Mulanya memang tak serius, tapi kenapa tidak diseriusi? Toh, katanya Bioskop Horor yang pernah jadi segmen khusus kami di KPP 2014 lalu sukses dibicarakan di jejaring sosial. Kenapa tidak mencoba acara serupa? Toh juga, kami ini kan penulis horor yang senang bergembira. Jadi, tak masalah.
Lalu, awal tahun ini kami merancang agenda bulanan Klub Horor Bukune "Takut Itu Nyata". Dan, mulailah bulan Maret ini. Kami akan melakukan kegiatan outdoor. Bukan uji nyali, kok. Bukan pula menakut-nakuti. Kami hanya ingin camping di Gunung Papandayan, tanggal 20-22 Maret 2015.
Ide ini terlontar begitu saja saat hasrat ingin liburan muncul. Setelah berdiskusi dengan editor Ry Azzura, kami merencanakan kegiatan outdoor yang menantang. Sekali lagi bukan menantang nyali, melainkan menantang kekuatan fisik. Kebetulan juga, beberapa penulis horor Bukune mengangkat cerita perjalanan dan memang suka berjalan-jalan, kenapa tidak mencoba naik gunung bersama? Rasanya malu, saat kamu menulis buku tentang perjalanan, lalu kamu sudah tidak lagi melakukan perjalanan itu, bahkan sekadar menghabiskan waktu bersama penulis, kan? Apalagi sejak aku menulis beberapa kisah di Penunggu Puncak Ancala (2013), aku belum melakukan pendakian lagi. Dan, tentu saja aku merasa tertantang ketika ide naik gunung ini muncul. Sudah lama sekali aku tidak hiking ke gunung.
Papandayan menanti kami. Kami mendata siapa saja penulis dari Klub Horor Bukune yang bersedia ikut. Tentunya dua editor Bukune siap menemani langkah ini. Indra Maulana (penulis Penunggu Puncak Ancala) yang suka melancong siap siaga menjadi ketua perjalanan ini tanpa ada pungutan suara. Selebihnya, perjalanan ini dibuka juga buat hanya beberapa pembaca yang terpilih. Lebih dekat dengan penulis horor Bukune takkan membuatmu ketakutan. Takut memang bukan ilusi, takut itu ada. Dan, lewat tulisan, lewat perjalanan, lewat acara-acara kami, kita akan menyadari bahwaTakut Itu Nyata.
Event Takut Itu Nyata yang pertama ini adalah Tur Misteri Penulis Horor Bukune di Gunung Papandayan. Tak perlu banyak-banyak, bersepuluh, karena kami sebagian besar hanyalah pendaki amatir.
And, we're ready to go.
Tunggu cerita kami setelah kembali dari gunung.
Ketika Bukune mengumpulkan penulis horor, tentu kami bahagia karena akhirnya punya wadah diskusi horor sesama penulis. Sejak KPP 2014 lalu, kami jadi sering bertemu dan melakukan proyek bareng.
Lalu, terbersitlah kalimat TAKUT ITU NYATA dari editor kami. Ini adalah bentuk kampanye horor yang ingin dan sedang digaungkan oleh Bukune sepanjang 2015. Dan tentu saja itu dimulai dari kami, Klub Penulis Horor Bukune. Mulanya memang tak serius, tapi kenapa tidak diseriusi? Toh, katanya Bioskop Horor yang pernah jadi segmen khusus kami di KPP 2014 lalu sukses dibicarakan di jejaring sosial. Kenapa tidak mencoba acara serupa? Toh juga, kami ini kan penulis horor yang senang bergembira. Jadi, tak masalah.
Lalu, awal tahun ini kami merancang agenda bulanan Klub Horor Bukune "Takut Itu Nyata". Dan, mulailah bulan Maret ini. Kami akan melakukan kegiatan outdoor. Bukan uji nyali, kok. Bukan pula menakut-nakuti. Kami hanya ingin camping di Gunung Papandayan, tanggal 20-22 Maret 2015.
Ide ini terlontar begitu saja saat hasrat ingin liburan muncul. Setelah berdiskusi dengan editor Ry Azzura, kami merencanakan kegiatan outdoor yang menantang. Sekali lagi bukan menantang nyali, melainkan menantang kekuatan fisik. Kebetulan juga, beberapa penulis horor Bukune mengangkat cerita perjalanan dan memang suka berjalan-jalan, kenapa tidak mencoba naik gunung bersama? Rasanya malu, saat kamu menulis buku tentang perjalanan, lalu kamu sudah tidak lagi melakukan perjalanan itu, bahkan sekadar menghabiskan waktu bersama penulis, kan? Apalagi sejak aku menulis beberapa kisah di Penunggu Puncak Ancala (2013), aku belum melakukan pendakian lagi. Dan, tentu saja aku merasa tertantang ketika ide naik gunung ini muncul. Sudah lama sekali aku tidak hiking ke gunung.
Papandayan menanti kami. Kami mendata siapa saja penulis dari Klub Horor Bukune yang bersedia ikut. Tentunya dua editor Bukune siap menemani langkah ini. Indra Maulana (penulis Penunggu Puncak Ancala) yang suka melancong siap siaga menjadi ketua perjalanan ini tanpa ada pungutan suara. Selebihnya, perjalanan ini dibuka juga buat hanya beberapa pembaca yang terpilih. Lebih dekat dengan penulis horor Bukune takkan membuatmu ketakutan. Takut memang bukan ilusi, takut itu ada. Dan, lewat tulisan, lewat perjalanan, lewat acara-acara kami, kita akan menyadari bahwaTakut Itu Nyata.
Event Takut Itu Nyata yang pertama ini adalah Tur Misteri Penulis Horor Bukune di Gunung Papandayan. Tak perlu banyak-banyak, bersepuluh, karena kami sebagian besar hanyalah pendaki amatir.
And, we're ready to go.
Tunggu cerita kami setelah kembali dari gunung.
Komentar
Posting Komentar