Saat menuruni tangga menuju danau Kawah Putih Ciwidey, kita akan menemukan pertigaan ke kiri. Nah, saat orang-orang berjalan lurus ke bawah, aku dan Junisatya menyempatkan diri untuk berbelok ke kiri ke arah Hutan Cantigi.
|
Hutan Cantigi Kawah Putih |
|
Penunjuk arah ke Hutan Cantigi |
Cantigi adalah tumbuhan yang dapat tumbuh di puncak pegunungan, seperti edelweis. Jika sedang berbunga, kita akan melihat pucuk-pucuk ranting akan dipenuhi warnah daun dan bunga yang kemerahan layaknya musim semi di Jepang. Pamor cantigi ini memang kalah dengan edelweis, tapi keindahan kedua tanaman ini tidak dapat dibandingkan. Cantigi ini bisa dimakan, lho. Biasanya, pendaki-pendaki akan mengambil beberapa pucuk cantigi untuk jadi bahan makanan selama kemping di gunung. Itu dulu. Kalau sekarang, cantigi tak dilirik sedikit pun. Yah, begitulah cantigi, cantik tanpa ada yang menandingi. Hanya bisa dilihat di ketinggian.
|
Dahan pohon Cantigi yang membentuk gapura |
|
Mengintip danau Kawah Putih dari balik pohon-pohon cantigi |
Nah, saat kami berada di kawasan Kawah Putih, aku hanya sempat mampir sebentar ke Hutan Cantigi ini. Mungkin belum musim berbunga sehingga hutan ini menjadi kumpulan pohon-pohon biasa saja. Tapi aku suka tata tumbuhnya, teratur. Sementara rantingnya bisa terlihat seperti gapura yang meneduhkan jalan setapak di bawahnya.
Beginilah Hutan Cantigi di kawasan Kawah Putih Ciwidey. Aku memang tak sempat mengeksplor lebih jauh. Sebenarnya kalau ditelusuri, kawasan hutan ini bisa lebih panjang. Setidaknya aku bisa melihat area yang nggak kalah indah dari danau kawah.
|
Cantigi yang sedang merekah pada pagi hari. |
oohhh jadi menghilang karena ke sini dulu. FINE !!!
BalasHapusSiapa suruh kabur duluan ke mobil... FINE! :p
BalasHapusMmmm.. Andai Medan punya hutan sekeren ini.. Sekalinya punya, masih hutan belantara.. :'
BalasHapusCobain deh masuk hutan belantara itu. Pasti indahnya beda. Terima kasih sudah berkunjung :D
Hapusasyik sekali
BalasHapus