Menginap Rasa Rumah di Mountain View Villa Bandung

Time to take a rest for a while.
More Choice, More Space, More Value
Tidak ada yang tidak suka liburan, apalagi perjalanan. Semakin banyak berjalan, semakin banyak pula warna kehidupan yang kita terima. Perjalanan adalah kebutuhan, setidaknya bagiku. Bangun tidur, berangkat kerja (atau sekolah), istirahat makan siang, kerja lagi (atau kursus), pulang, tidur, untuk bangun lagi keesokan harinya dengan rutinitas yang sama. Kami butuh liburan, jerit badan ini sesekali saat pekerjaan semakin banyak dan tidak ada habisnya. Jika memikirkan pekerjaan terus, kita akan tua di kantor. Nah, inilah dia liburanku bersama rekan sekantor.

Merencanakan sebuah perjalanan memang harus dipikirkan sangat matang. Tidak repot, kok. Apalagi segala akses dapat diperoleh hanya di depan monitor PC, laptop, maupun smartphone. Seperti saat aku dan teman-teman kantor berniat liburan bersama kala itu. Setelah diskusi panjang, kami memutuskan untuk berlibur ke Bandung dan Lembang saja. Sulit mengumpulkan rekan-rekan sekantor yang beraneka ragam sifat agar bisa jalan-jalan singkat. Ada yang mau ke pulau, ke pantai, ke gunung, ke museum, dan ke kampung. Kami akhirnya mengambil jalan tengah, kami meluangkan waktu sejenak untuk berlibur di Bandung yang relatif murah meriah. Jadi tidak ada alasan untuk tidak bergabung karena tidak terlalu jauh dari Jakarta.

Seperti biasa, kami berbagi tugas. Tugasku adalah mencari penginapan. Untuk mencari tempat menginap yang hanya semalam ini pun harus melalui perdebatan panjang lagi.

"Nginap di hotel aja. Nanti gue pakai voucher," kata Mas Arie yang memang hobi me-review hotel.

"Kita cari vila ajalah, ya," sahut Tika yang memang ingin melewatkan waktu bersama dalam satu rumah.

"Yakin, vila? Kan, bisa mahal dan harus survei dulu. Lagian ini, kan, cuma datang untuk tidur, terus pagi jalan lagi," sahutku.

"Cari yang tipe 'bed and breakfast' aja kalau enggak. Kayak hotel tapi bisa buat foto-foto juga," sambar Natan yang tidak bisa ikut tapi sangat ingin menyarankan kami menyewa kamar yang nyaman.

"Kita cari yang bisa bareng-bareng aja, biar malam atau paginya bisa masak bareng. Jadinya, kan, kita nggak perlu berebut kamar, yang satu tidur sekamar sama siapa," usul Yana yang suka masak sayur.

My great co-workers.

Wajah gembira bisa jalan-jalan di luar kantor.
Pusing, kan, kalau ingin liburan dengan banyak kepala? Ada banyak persepsi, banyak spekulasi, banyak ide, dan bisa-bisa acara kami terancam gagal. Yang paling baik adalah berbagai saran kami tampung. Untungnya Bandung itu bukan negeri yang asing lagi. Penginapan pun juga tidak sulit dicari sepenuh apa pun Bandung di akhir minggu. Jadi berangkatlah kami ke Bandung. Aku menyusun trip 2 hari 1 malam ke Bandung bersama teman-teman kantor yang jumlahnya tidak banyak. Ini akan jadi outing yang menyenangkan untuk kami.

Sekian kali aku menginjak Bandung, aku tak pernah bosan. Selalu ada yang baru di kota ini. Satu-satunya hal yang membuatku tak nyaman hanya kemacetan pada akhir minggu. Ini membuat kota ini sangat mirip Jakarta. Kelelahan kami selama di perjalanan, membuat kami ingin cepat-cepat sampai di penginapan. Beruntung akhirnya aku memilih sewa rumah saja agar kami bisa lebih leluasa menikmati liburan dan kebersamaan. Sewa rumah memang paling cocok dibanding harus menginap di hotel dengan memesan beberapa kamar. Ini tidak cocok dengan tema perjalanan kami yang bukan untuk tujuan dinas, melainkan bersenang-senang bersama. Kami tidak akan melewatkan satu pun momen bersama itu hilang meski pada malam hari.

Mountain View Villa jadi pilihan di wilayah Cimenyan. Lokasinya memang bukan di pusat Kota Bandung, tetapi setidaknya kami memiliki ruang yang tenang dan santai setelah seharian berkeliling Kota Bandung dan Lembang. Sebenarnya Mountain View Villa ini adalah rumah biasa yang terletak di sebuah komplek Villa Bukit Mas kawasan Cimenyan. Pemiliknya sengaja menamakan tempat tersebut sebagai Mountain View Villa karena memang berlokasi di perbukitan dengan pemandangan langsung ke arah lereng bukit Moko. Rumah rasa villa. Aroma pegunungan sungguh sangat terasa.

Look at the view!

Lingkungan sekomplek, seru ya lokasinya. Bikin betah.

Ruang keluarga.

Teras samping.

Rumah-rumah di sekitar tempat ini sepertinya memang untuk disewakan. Arsitekturnya menarik dan kekinian. Ada yang bergaya Eropa klasik, ada pula yang minimalis modern. Lingkungannya juga enak, agak jauh dari kegaduhan. Karena berada di lereng bukit, Mountain View Villa ini didesain minimalis untuk ukuran tanah yang tidak terlalu luas. Kami parkir mobil di depan rumah dan harus naik tangga dulu untuk mencapai pintu depan. Pintunya merupakan pintu geser kaca dengan jendela kaca lebar memenuhi hampir seluruh sisi. Ruang tamu menyatu dengan ruang keluarga dan dapur. Semua sudah dipikirkan oleh pemilik rumah bahwa rumah mereka harus fungsional dan segala desain minimalisnya mengantarkan kami pada suasana nyaman, aman, dan hangat. Sofa lebar menyambut kami sehingga memungkinkan untuk selonjoran bahkan tidur-tiduran di depan TV.

Yang juara dari rumah ini adalah teras yang menghadap ke lereng bukit. Dengan beberapa beanbag berwarna cerah, beranda yang menghadap ke lereng bukit itu jadi ikut meriah. Ukurannya yang lebar memungkinkan kami bisa barbeque di luar sambil menatap bintang. Kebetulan sekali ada personil kami yang membawa bekal rendang dan beberapa makanan. Isi dapurnya juga lengkap. Ada ricecooker, kulkas, dispenser, oven, kompor, serta piring dan gelas. Sudah jelas, kan, acara malam itu adalah masak-masak dan makan-makan. Acara ngumpul bareng terasa homey dan yummy.

Untuk urusan tidur dan kamar mandi memang sudah direncanakan pemilik rumah ini yang berniat menyewakan rumahnya. Kamar mandi ada 3 dan kamar ada 2. Cukuplah untuk kami yang hanya bersembilan. Para lelaki sebagian dapat tidur di sofa saja. Kamar terletak di basement melewati tangga sempit dan lorong menuju kedua kamar. Ada kamar utama yang langsung memiliki akses ke pintu luar yang merupakan teras dan garasi.

Para lelaki tepar di beranda rumah.

Kamar utama.

Kamar kedua, hore dapat extra bed.
Wah, kalau penginapan kami seperti ini, rasanya kami tak akan pergi ke mana-mana. Semua tersedia. Wifi pun ada yang memungkinkan kami mengerjakan sisa kerjaan (ada lho yang masih kerja di saat liburan). Siapa yang tidak betah berada di rumah, bersama teman-teman yang tidak pongah pula. Yang penting bukan destinasi apa saja yang kami datangi, tetapi bagaimana kami menghabiskan perjalanan itu.

Memilih untuk sewa rumah seperti ini adalah keputusan yang sangat tepat. We had so much time to laugh together every single day. Dengan mengambil tempat ini sebagai ruang untuk kami bersama, kami bisa menciptakan quality time, jauh dari topik bisnis dan pekerjaan, hanya ada kami, rumah, dan lingkungan. Kalau kamu ingin menghabiskan banyak waktu dengan teman, pasangan, atau keluarga, menginap di tempat seperti ini menjadi pilihan utama. Bahkan relatif low budget. Kita berpindah tempat, melakukan perjalanan bersama tanpa harus homeless. There are more choice, more space, more value, right?

Ada quote mengatakan,
Kadang, kita menemukan rumah justru di tempat yang jauh dari rumah itu sendiri. (Life Traveler--Windy Ariestanty)

Nah, kenapa kita tidak menciptakan rumah di mana pun kita pergi? Apalagi perginya tidak sendiri. Seperti saat aku di Bandung, kami menciptakan rumah bersama walau hanya dalam satu malam. Satu malam itu bermakna dan dibawa pulang ke Jakarta untuk energi pengisi hari-hari penat malam-malam berikutnya.

Tak perlu khawatir dengan biaya yang tinggi. Kini Travelio.com dengan kampanye tagar #TravelioMore seakan membaca situasi para traveler dan para pendamba liburan yang menginginkan akomodasi yang nyaman, mudah dan murah. Kita bisa sewa rumah, villa, dan apartemen untuk ditinggali beberapa saat dalam satu perjalanan. Ada kabar gembira, nih, buat kamu yang penasaran dan ingin mencoba layanan dari Travelio.com. Kebetulan aku punya voucher diskon 40% untuk sewa rumah, villa, atau apartemen. Kamu tinggal masukkan kode voucher di bawah ini pada saat pemesanan di website Travelio.com atau aplikasi Travelio di smartphone.

LIOMORETL6O8CHYU

Kode ini berlaku hingga 15 Desember 2016, ya, dan untuk satu kali pemesanan. Untuk tahu lebih lengkap, bisa cek blog Travelio. Coba dan buatlah rumahmu di mana saja! Wherever you feel peacefulness, you might call it home (Life Traveler--Windy Ariestanty).

 Jalan pagi di Bukit Moko, tak jauh dari rumah penginapan.


Sepertinya Bandung memang wilayah "semua ada", ya. Ada tawa, bahagia, dan cinta.

Komentar

  1. Wah asik banget bisa liburan bareng temen temen, lebih menyenangkan pokonya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya. Apalagi bisa nyewa 1 rumah gitu. Serasa rumah sendiri

      Hapus

Posting Komentar