Kuliner Lampung De Rosse, Kafe Seafood Bernuansa Vintage
Di Bandar Lampung, kini ada tempat nongkrong kece dengan makanan yang menggiurkan selera. Kafe seafood bernuansa vintage. Yummy banget ya kedengarannya. Konon, kafe ini baru selesai direnovasi.
Siang hari, aku janjian sama beberapa pentolan blogger dan pemilik akun Instagram @kuliner_lampung yang hits di sana. Mereka mengajakku ketemuan di Cafe De Rosse. Katanya, kepiting di sini enak sekali. Wow, perutku langsung keroncongan. Sudah lama tidak makan kepiting, nih. Meluncurlah aku dari Puncak Mas, langsung ke Jl. Hos Cokroaminoto No. 78, Rawa Laut, Bandar Lampung.
Berada di pusat Kota Bandar Lampung, Cafe de Rosse ini merupakan satu kesatuan coffeeshop dan warung seafood. Kafe ini didekorasi dengan nuansa vintage. Karena aku pencinta desain yang unik, begitu masuk ke area kafe ini, aku langsung tersenyum sumringah. Dekorasinya sekilas mengingatkanku pada Museum Kata Andrea Hirata. Pengambilan warna dekorasi sedikit menyerupai interior museum sastra di Belitung itu.
Kafe dibagi tiga bagian, bagian teras yang terbuka, bagian dalam yang dipenuhi pernak-pernik antik, serta lantai dua yang didekorasi warna-warni unik. Di area terbuka, kita bisa menikmati live music juga. Overall, kafe ini sangat instagramable. Inilah daya tarik dari Cafe De Rosse.
Sebenarnya, Cafe De Rosse ini merupakan gabungan dari restoran bernama Tuan Crab dan Coffeeshop bernama Chobucci Cafe. Kedua konsep tempat makan itu digabung menjadi satu. Jika ingin menikmati camilan santai, menyesap kopi dan memesan roti bakar bisa jadi hidangan. Apalagi sore-sore. Namun, saat lapar melanda, menu dari Tuan Crab bisa jadi andalan perut. Jadi, suasana perut seperti apa pun, rasanya bisa terobati di Cafe De Rosse ini.
Cafe De Rosse memang meminjam konsep vintage. Ornamen dan perabotannya disesuaikan tema setiap sekat kafe. Dekorasi antara outdoor dan ruang dalam dibuat berbeda tetapi senada. Ornamen-ornamen di dinding seperti pamflet jadul, barang-barang antik, hingga bangku-bangku yang berbeda ukuran disusun sedemikian rupa. Sentuhan warna-warna cerah menambah nuansa restorannya terasa lebih hidup.
Aku menjelajahi setiap sudut kafe ini dengan berfoto, mumpung kafe belum terlalu ramai siang itu. Kafe ini baru akan ramai pengunjung menjelang sore dan malam. Sambil menunggu pesanan makanan, aku menikmati dekorasi yang unik itu. Di Bandar Lampung jarang sekali kafe didesain seniat ini. Ini bagian dari kreativitas dari para pemuda Lampung dalam meluaskan usahanya. Bertambah satu lagi, kan, tempat asyik di Bandar Lampung.
Pesanan datang. Masakan kepiting yang kutunggu akhirnya tiba. Katanya ini adalah menu andalan Cafe De Rosse. Bentuknya seperti kepiting asam manis yang di-mix dengan kerang dara. Rasanya juara. Apalagi ditemani cumi dan udang goreng tepung serta nasi hangat. Jenis-jenis minuman segar pun menggoda. Sepertinya, bulan Ramadhan mendatang, kafe ini bakalan jadi tempat hits untuk buka puasa. Buat kamu yang tinggal di Bandar Lampung, tempat nongkrong asyik seperti ini jangan sampai dilewatkan, ya. Sayang, lho. Apalagi harga makanan dan minuman masih terjangkau, kok.
Kalau aku ke Lampung lagi, aku harus mampir ke cafe de rosse ini mencoba menu-menu menggiurkan lainnya. Bagaimana denganmu?
Cafe de Rosse
Tuan Crab, seafood, chinesefood, Chobuci Cafe
Open 10.00-22.00 WIB
Siang hari, aku janjian sama beberapa pentolan blogger dan pemilik akun Instagram @kuliner_lampung yang hits di sana. Mereka mengajakku ketemuan di Cafe De Rosse. Katanya, kepiting di sini enak sekali. Wow, perutku langsung keroncongan. Sudah lama tidak makan kepiting, nih. Meluncurlah aku dari Puncak Mas, langsung ke Jl. Hos Cokroaminoto No. 78, Rawa Laut, Bandar Lampung.
Berada di pusat Kota Bandar Lampung, Cafe de Rosse ini merupakan satu kesatuan coffeeshop dan warung seafood. Kafe ini didekorasi dengan nuansa vintage. Karena aku pencinta desain yang unik, begitu masuk ke area kafe ini, aku langsung tersenyum sumringah. Dekorasinya sekilas mengingatkanku pada Museum Kata Andrea Hirata. Pengambilan warna dekorasi sedikit menyerupai interior museum sastra di Belitung itu.
Kafe dibagi tiga bagian, bagian teras yang terbuka, bagian dalam yang dipenuhi pernak-pernik antik, serta lantai dua yang didekorasi warna-warni unik. Di area terbuka, kita bisa menikmati live music juga. Overall, kafe ini sangat instagramable. Inilah daya tarik dari Cafe De Rosse.
Sebenarnya, Cafe De Rosse ini merupakan gabungan dari restoran bernama Tuan Crab dan Coffeeshop bernama Chobucci Cafe. Kedua konsep tempat makan itu digabung menjadi satu. Jika ingin menikmati camilan santai, menyesap kopi dan memesan roti bakar bisa jadi hidangan. Apalagi sore-sore. Namun, saat lapar melanda, menu dari Tuan Crab bisa jadi andalan perut. Jadi, suasana perut seperti apa pun, rasanya bisa terobati di Cafe De Rosse ini.
Cafe De Rosse memang meminjam konsep vintage. Ornamen dan perabotannya disesuaikan tema setiap sekat kafe. Dekorasi antara outdoor dan ruang dalam dibuat berbeda tetapi senada. Ornamen-ornamen di dinding seperti pamflet jadul, barang-barang antik, hingga bangku-bangku yang berbeda ukuran disusun sedemikian rupa. Sentuhan warna-warna cerah menambah nuansa restorannya terasa lebih hidup.
Aku menjelajahi setiap sudut kafe ini dengan berfoto, mumpung kafe belum terlalu ramai siang itu. Kafe ini baru akan ramai pengunjung menjelang sore dan malam. Sambil menunggu pesanan makanan, aku menikmati dekorasi yang unik itu. Di Bandar Lampung jarang sekali kafe didesain seniat ini. Ini bagian dari kreativitas dari para pemuda Lampung dalam meluaskan usahanya. Bertambah satu lagi, kan, tempat asyik di Bandar Lampung.
Pesanan datang. Masakan kepiting yang kutunggu akhirnya tiba. Katanya ini adalah menu andalan Cafe De Rosse. Bentuknya seperti kepiting asam manis yang di-mix dengan kerang dara. Rasanya juara. Apalagi ditemani cumi dan udang goreng tepung serta nasi hangat. Jenis-jenis minuman segar pun menggoda. Sepertinya, bulan Ramadhan mendatang, kafe ini bakalan jadi tempat hits untuk buka puasa. Buat kamu yang tinggal di Bandar Lampung, tempat nongkrong asyik seperti ini jangan sampai dilewatkan, ya. Sayang, lho. Apalagi harga makanan dan minuman masih terjangkau, kok.
Menyesap masa dulu di Cafe de Rosse. (Photo by Evi Indrawanto) |
Nuansa shabby chic juga meramaikan dekorasi lantai dua Cafe De Rosse. (Photo by Evi Indrawanto) |
Kalau aku ke Lampung lagi, aku harus mampir ke cafe de rosse ini mencoba menu-menu menggiurkan lainnya. Bagaimana denganmu?
Cafe de Rosse
Tuan Crab, seafood, chinesefood, Chobuci Cafe
Open 10.00-22.00 WIB
Ah kangen pengen datang ke tempat ini lagi. Memang sih, sekarang tempat makan yang punya interior menarik juga jadi nilai tambah ya Num..Semoga bisa ke Lampung lagi :)
BalasHapusKepitingnya mantap, ya Mba. Semoga kita bisa ke Lampung lagi bareng. :)
Hapuskeren buangetttt kafenyaaa :) mupeng k lampung dah
BalasHapus--bukanbocahbiasa(dot)com--
ayo ke Lampung Kak.
HapusKangen tempat ini. Bakalan balik lagi kalo ke Lampung. Dan... huaaa aku belom nulis! :D
BalasHapusomnduut.com
Banyak banget yang ingin ditulis, akhirnya cuma bengong aja. Kalau ke Lampung lagi, ajak-ajak aku, ya. :)
HapusFavourite akuuuh kepitingnya !!!!
BalasHapusUnchhh jadi lafaaar. Disini susah sinyaaal hikz.
Ah, kamu jauh banget mainnya ke negeri tetangga. Kepiting Lampung memanggil tuh. :))
HapusKeren dekorasinya.
BalasHapusMakanannya juga menggugah selera.
Terutama kepitingnya.
Bikin laper.
Kirain kepitingnya bikin baper. :D
Hapusuntung baca2 pas waktu sahur.. kepitingnya itu mengiurrrkannn
BalasHapusliat konsepnya bagus gini, ke kafe ini mesti betah lama2
Harusnya aku tambahin disclaimer ya, dilarang baca saat berpuasa! Hehehe.
Hapus