Ada satu tempat di Ubud, Bali yang tidak boleh dilewatkan. Saat berkunjung ke Ubud, aku dan teman-teman seperjalanan diajak berjalan-jalan keliling Ubud dan harus mampir ke sebuah restoran vegetarian. Dea, temanku yang sekarang menjelma menjadi orang Ubud, sangat riang sekali saat bercerita tentang kafe istimewa yang satu ini. Namanya
9 Angels Cafe. Aku jadi ingin tahu seperti apa rupa tempat makan yang satu ini. Dea cuma memberikan beberapa clue: menu vegetarian, konsep dekorasi daur ulang, kantin kejujuran, dan pemiliknya sangat ramah. Hmm... baiklah. Dea berhasil membuatku penasaran.
Ubud rupanya mengajarkan banyak hal terhadap orang-orang yang tinggal di sana. Tentang alam, kelestariannya, kesederhanaannya, dan toleransi yang sangat tinggi.
9 Angels Cafe adalah sebuah wujud kesederhanaan dan toleransi yang tinggi warga Ubud. Begitu memasuki kawasan kafe, kami disambut pernak-pernik dari botol-botol kaca yang disusun sedemikian rupa. Bisa dijadikan meja, bangku, bahwa hiasan dinding.
|
Ini tempat favoritku di 9 Angels, nuansa senja sambil baca. (Foto diambil oleh V) |
Konsep kafe ini terbuka dan dipenuhi oleh pot-pot tanaman yang didesain menarik. Bangku-bangku kayu, ranting-ranting pohon, bahkan hammock ditata apik. Bilang saja ini kafe yang menyatu dengan alam. Di samping itu, kafe ini juga punya space yang lebih tenang dan privat. Ada ruang terbuka yang lebih semarak, ada pula ruang baca yang lebih syahdu. Sekumpulan buku disusun di rak, bisa dibaca sambil nongkrong cantik di kafe ini. Tapi bukunya impor semua, lho, karena yang datang ke sini pun mayoritas bule.
Suasan kafe ini menyenangkan dan super santai. Kalau malam, lampu warna-warni menyala. Kita bisa bakar api unggun dan mendengarkan acara musik seadanya tapi penuh tawa. Semakin malam memang kafe ini semakin ramai. Pengunjungnya bebas mau duduk di mana, bermain apa pun, atau melakukan kegiatan apa pun. Ada area terbuka untuk bersuka ria. Pemilik kafe rupanya sudah memperhitungkan detail kegiatan santai yang sesuai dengan konsep kafe. Ada banyak kegiatan unik yang diadakan di kafe ini. Tidak muluk. Tapi akrab.
Untuk menu makanan, kita bisa ambil sepuasnya karena dihidangkan secara prasmanan. Ada daftar harga di tiap kelompok makanan. Ada jenis nasi merah dan nasi putih juga. Buah-buahan juga ditumpuk dengan label harga murah. Semua menu ini vegetarian, ya. Tidak ada menu protein hewani di sini. Tapi masakannya enak-enak semua. Untuk minuman, pengunjung juga bebas menyeduh kopi, teh, dan susu. Self service. Tidak perlu pusing soal bayaran. Setiap makanan dan minuman sudah dilabeli harga, jadi catat masing-masing kamu makan dan minum apa saja.
|
V sedang menikmati nuansa outdoor 9 Angels. |
|
Bagian dalam dari 9 Angels. |
|
You don't need a reason to feed people, slogan 9 Angels. (Foto milik Dea) |
|
Makan buah tinggal kupas sendiri. (Foto diambil oleh Ry) |
Uniknya tidak ada kasir juga. Aku diberi tahu Dea, kalau mau bayar, tinggal memasukkan uang ke dalam botol kosong yang tersedia di setiap meja. Oiya, setelah makan dan minum, cuci peralatan makan sendiri dan taruh di tempatnya. Ini, sih, sudah banyak kafe dan restoran di luar negeri yang seperti ini, mengajarkan pengunjung untuk mandiri dan bertanggung jawab. Begitulah cara kerja tongkrongan di 9 Angels ini. Anggap rumah sendiri. Jadi tidak perlu sungkan, tidak perlu antre, tidak perlu ribet.
Kamu ingat kantin kejujuran sewaktu sekolah dulu? Atau pernah belanja di kantin kejujuran? Setiap belanjaan yang dibeli, uangnya tinggal ditaruh di dalam kotak uang atau box khusus. Begitu juga dengan makan, tinggal taruh uangnya di tempat yang disediakan. Jadi, yang nggak bayar, nggak ketahuan, dong? Iya. Terserah aja, kalau mau nggak bayar, ya silakan. Tapi dosa ditanggung masing-masing, ya. Nah, itulah yang diaplikasikan di 9 Angels Cafe. Seru, ya.
Kata Dea, butuh waktu lama untuk mengedukasi pengunjung dan membiasakannya self service di sini. Tapi lama-kelamaan bisa juga. Tidak perlu dihitung kerugiannya. Jika orang terbiasa dan sudah merasa nyaman, rasanya 9 Angels tidak butuh apa-apa selain kerendahhatian dan kejujuran pengunjung. Yang penting nyaman. Itu tagline masa kini, bukan?
|
Reading battle. (Foto diambil oleh Junisatya) |
|
Hangout with best friends. |
Jadi, kalau kamu ke Ubud, sempatkan mampir di 9 Angels. Tempatnya asyik, suasananya akrab, dan bisa makan kenyang-sehat.
9 Angels
Jl. Suweta No. 32, Ubud
Kabupaten Gianyar, Bali
Open : 10.00 AM-10.00 PM
More info : Instagram
@9angelsubud
Satu Angle saja sudah membuat tempat di Ubud menarik untuk di tongkrong i. Apalagi kalau sampai 9 ya. Pasti betah berlama-lama :)
BalasHapus9 angels with 9 angles. Bener juga ya. :D
HapusWah konsep cafenya asyik banget Mbak. Asyiknya kalau kesana bareng teman-teman ataupun pacar..
BalasHapusBareng pacarlah, biar romanyu gimana gitu. :)
HapusPenggunaan unsur kayunya kuat. Aku suka :) serasa ada di kebon atau hutan gitu hehe
BalasHapusomnduut.com
Nyaman banget emang di sini Kak. :))
HapusSemakin menarik bagaimana inovasi para pelaku wisata dalam memberdayakan bisnisnya. Tempat yang bisa dibuat untuk nongkrong sembari memotret banyak sudut yang bagus.
BalasHapusIya, ada banyak konsep kafe dan semua berlomba-lomba untuk menarik pengunjung.
HapusYa ampuun suka banget suasana dan konsepnya, bikin betah...semoga bisa berkunjung ke sana..
BalasHapusAamiin. Makan sehat dan kenyang di sini Mba. :)
Hapusbagus deh, kemaren ps ke Ubud gak sempet ke sana
BalasHapusNanti kalo ke Ubud lagi, ajak aku, nanti aku temenin ke sana. :))
HapusTempatnya keren dan nyaman sepertinya buat nongkrong gitu, apalagi buat duduk santai sembari nulis disitu, atau tidak baca. Duh, semoga bisa kesitu.. Suasana malam juga keren :)
BalasHapusKalau ke Ubud, mampir 9 Angels ya Kak. :)
HapusAih mbak,, jatuh cinta sama tempatnyaaaa, mesti mampir ini kl ke Ubud, ughh kebayang2. I love de concept, dan pengen aplikasi dikit2 deh sama yg mau aku konsep *semoga
BalasHapusIya dong. Harus ke sana Kak. :)
HapusAsyik banget ini konsep cafenya. Ubud memang Amazing ya, selalu ada cafe yang menarik dikunjungi ;)
BalasHapusUbud emang ga pernah bikin bosen ya, Kak Dee :D
Hapuswaaaah tempat yang bagus, boleh ni di masukin salah satu list destinasi kalo lagi berkunjung k sana :D
BalasHapusHarus banget kak. :)
Hapuswah iya desainnya menarik, klo diliat dipeta sih jauh dari hingar bingar denpasar.
BalasHapusbelum pernah sampai ubud. bisa masuk list klo mampir ke ubud
Kalo sempet ke Ubud, bisa mampir di sini. Makan sepuasnya karena sistem prasmanan, Mas. Tapi jangan lupa cuci piring sendiri ya. Hahaha
Hapus