Gaya 17 Agustus-an di Screening Film Negeri Dongeng
Merayakan kemerdekaan bisa dalam berbagai cara. Saat orang-orang sibuk mengikuti upacara bendera, nonton tayangan langsung upacara di Istana Negara, terpukau dengan tim Paskibraka dari tahun ke tahun, lomba-lomba di wilayah sekitar rumah, aku malah bertandang ke bioskop. Sungguh 17 Agustus 2017 begitu berbeda karena aku ikut upacara bendera di bioskop. Lho, gimana bisa?
Yes, aku dapat undangan nonton film Negeri Dongeng sembari merayakan Dirgahayu Indonesia. Ini bukan film biasa. Negeri Dongeng merupakan film dokumenter tentang para pemuda yang menamai dirinya Aksa 7 yang menjelajahi 7 gunung tertinggi di Indonesia. Semangat yang tinggi dan kecintaan mereka terhadap alam Indonesia memotivasi Anggi Frisca dan teman-temannya untuk menjelajahi 7 gunung di Indonesia. Film tentang gunung mungkin telah wara-wiri duluan di layar lebar. Film dokumenter tentang cerita anak gunung juga tentu sudah biasa. Film yang diproduksi oleh Aksa7 ini memberi sudut pandang berbeda. Bedurasi 1 jam 90 menit, film Negeri Dongeng memperlihatkan suka duka pendakian 7 gunung, yaitu Kerinci di Sumatera, Semeru di Jawa, Rinjani di Nusa Tenggara, Bukit Raya di Kalimantan, Rante Mario di Sulawesi, Binaiya di Maluku, dan Cartenz di Papua.
Apa istimewanya? Pendakian 7 gunung menjadi sebuah prestasi tinggi para pencinta alam. 7 summits di puncak-puncak tertinggi di gunung-gunung Indonesia tidaklah mudah. Banyak lika-liku yang dialami dalam perjalanan. Tekad yang pasang surut juga menjadi tantangan besar bagi para pendaki ini. Proses produksi film mencapai 2 tahun. Dimulai dari Sumatera dan diakhiri di Papua. Banyak checklist yang bisa dibuat bagi kita para pencinta alam dan ingin mencoba menjelajahi alam Indonesia ini.
Yes, aku dapat undangan nonton film Negeri Dongeng sembari merayakan Dirgahayu Indonesia. Ini bukan film biasa. Negeri Dongeng merupakan film dokumenter tentang para pemuda yang menamai dirinya Aksa 7 yang menjelajahi 7 gunung tertinggi di Indonesia. Semangat yang tinggi dan kecintaan mereka terhadap alam Indonesia memotivasi Anggi Frisca dan teman-temannya untuk menjelajahi 7 gunung di Indonesia. Film tentang gunung mungkin telah wara-wiri duluan di layar lebar. Film dokumenter tentang cerita anak gunung juga tentu sudah biasa. Film yang diproduksi oleh Aksa7 ini memberi sudut pandang berbeda. Bedurasi 1 jam 90 menit, film Negeri Dongeng memperlihatkan suka duka pendakian 7 gunung, yaitu Kerinci di Sumatera, Semeru di Jawa, Rinjani di Nusa Tenggara, Bukit Raya di Kalimantan, Rante Mario di Sulawesi, Binaiya di Maluku, dan Cartenz di Papua.
Poster film Negeri Dongeng. (Foto diambil dari aksa7.co.id) |
Gunung tak pernah membosankan. Setiap perjalanan pasti punya cerita. Masalah-masalah lazim dalam pendakian menjadi sorotan utama di dalam film, seperti ketersediaan makanan, pemilihan stok makanan tanpa harus 'nyampah', ketersediaan air minum, kondisi fisik pendaki, trek yang di luar ekspektasi, dan cuaca. Lalu, beda gunung, beda pula tantangannya. Sepertinya semakin ke timur, trek pendakian semakin berat. Penonton akan diperkenalkan pada beberapa part kehidupan masyarakat sekitar gunung, ragam budayanya, dan kebiasaan-kebiasaan penduduk setempat.
Terus terang, aku terpukau dengan gambar-gambar keindahan tersembunyi dari spot yang nggak sembarang manusia bisa lihat. Ketika aku belum sanggup menaiki puncak-puncak tertinggi bumi Nusantara, aku dapat merangkumnya dalam film Negeri Dongeng. Mungkin ada beberapa bagian di film ini yang terlihat agak drama, terlalu idealis, atau pun terlihat kurang natural, aku mengakui bahwa perjuangan Aksa 7 untuk memproduksi film ini patut diacungi jempol. Sekarang tidak perlu muluk membicarakan kualitas film. Mari bicarakan konten yang dapat dibagi ke khalayak. Nama-nama seperti Nadine Chandrawinata, Darius Sinatriya, Medina Kamil yang sudah dikenal sebagai pencinta traveling dalam passion mereka masing-masing, serta Mathew Tandioputra sebagai pendaki termuda ikut meramaikan film dokumenter ini. Komitmen pemain yang tampil di film untuk melewati pendakian tentu menjadi sebuah cerita lain lagi. Semua rasa itu ada di Negeri Dongeng. Anyway, meski film dokumenter, film ini tetap punya jalur cerita asyik, tidak membosankan, dan gamblang.
Satu bagian favoritku dalam perjalanan 7 summits ini adalah saat mereka menginap di rumah warga sebelum melakukan pendakian. Aku mengutip satu kalimat, "Susah bagi orang-orang di kota untuk mengizinkan orang lain masuk ke dalam wilayah pribadi mereka." Lalu gambar bergerak ke suasana apik ruang dapur saat pendaki berbaur dengan si pemilik rumah, memasak dan makan bersama di dapur yang sempit dan apa adanya tapi terlihat nikmat. Bravo.
Lalu, tentu banyak yang bertanya, kenapa diberi judul Negeri Dongeng? Ada satu spot di perjalanan saat pendakian Puncak Cartenz di Papua yang memberi ide bahwa Indonesia itu layaknya Negeri Dongeng. Jadi bukan sekadar khayalan atau bualan semata. Negeri kita indah dan patut diceritakan turun-temurun agar keindahan itu tetap terjaga. Jadi, karena ini film tentang puncak-puncak tertinggi Indonesia, usai pemutaran perdana film Negeri Dongeng di Epicentrum tepat 17 Agustus lalu, bender merah putih pun dikibarkan di dalam studio dan lagu "Indonesia Raya" dikumandangkan. Momen yang pas untuk suasana dirgahayu Indonesia dengan tontonan film tentang perjuangan cinta anak muda Indonesia untuk melihat negerinya dari puncak tertinggi. Film Negeri Dongeng akan tayang di bioskop secara luas pada September 2017. Jangan sampai terlewat, ya.
Terus terang, aku terpukau dengan gambar-gambar keindahan tersembunyi dari spot yang nggak sembarang manusia bisa lihat. Ketika aku belum sanggup menaiki puncak-puncak tertinggi bumi Nusantara, aku dapat merangkumnya dalam film Negeri Dongeng. Mungkin ada beberapa bagian di film ini yang terlihat agak drama, terlalu idealis, atau pun terlihat kurang natural, aku mengakui bahwa perjuangan Aksa 7 untuk memproduksi film ini patut diacungi jempol. Sekarang tidak perlu muluk membicarakan kualitas film. Mari bicarakan konten yang dapat dibagi ke khalayak. Nama-nama seperti Nadine Chandrawinata, Darius Sinatriya, Medina Kamil yang sudah dikenal sebagai pencinta traveling dalam passion mereka masing-masing, serta Mathew Tandioputra sebagai pendaki termuda ikut meramaikan film dokumenter ini. Komitmen pemain yang tampil di film untuk melewati pendakian tentu menjadi sebuah cerita lain lagi. Semua rasa itu ada di Negeri Dongeng. Anyway, meski film dokumenter, film ini tetap punya jalur cerita asyik, tidak membosankan, dan gamblang.
Pendakian Puncak Cartenz oleh tim Aksa 7. (Foto diambil dari aksa7.co.id) |
Lalu, tentu banyak yang bertanya, kenapa diberi judul Negeri Dongeng? Ada satu spot di perjalanan saat pendakian Puncak Cartenz di Papua yang memberi ide bahwa Indonesia itu layaknya Negeri Dongeng. Jadi bukan sekadar khayalan atau bualan semata. Negeri kita indah dan patut diceritakan turun-temurun agar keindahan itu tetap terjaga. Jadi, karena ini film tentang puncak-puncak tertinggi Indonesia, usai pemutaran perdana film Negeri Dongeng di Epicentrum tepat 17 Agustus lalu, bender merah putih pun dikibarkan di dalam studio dan lagu "Indonesia Raya" dikumandangkan. Momen yang pas untuk suasana dirgahayu Indonesia dengan tontonan film tentang perjuangan cinta anak muda Indonesia untuk melihat negerinya dari puncak tertinggi. Film Negeri Dongeng akan tayang di bioskop secara luas pada September 2017. Jangan sampai terlewat, ya.
woagh. kamu nonton ini tah. aku enggak menonton sayang banget. padahal seru ya. nyanyi lagu indonesia raya sambil mengibarkan bendera di studio.
BalasHapusKamu sibuk sih halan-halan. Nanti jangan lupa nonton ya filmnya. Lumayan, bikin kita semangat lagi buat naik gunung. :)
HapusSo sad nggak bisa ikutan screening hiks :'(
BalasHapusKalau filmnya udah tayang mau nonton aaaaah.
Kamu harus nonton, lho. :)
Hapus