Rekayasa Lalu Lintas versi Jakarta untuk Asian Games 2018
Asian Games di depan mata. Aku mengikuti perjalanan berita
kedatangan obor Asian Games dan bagaimana obor itu diarak semarak keliling
Indonesia sebelum nanti berakhir di Jakarta pada pembukaan Asian Games 2018.
Tampaknya memang event olahraga terbesar se-Asia ini bakal membuat kita sibuk.
Sibuk-sibuk seru menyambut tamu dari berbagai negara dan tetap menjaga image
bahwa Indonesia itu ramah, indah, meriah.
Dari awal, aku sempat bertanya-tanya, apakah negara kita
mampu menjadi tuan rumah? Bagaimana dengan kemacetan Jakarta dan polusinya?
Lagi-lagi pembahasan kita ujung-ujungnya ke sana, ya. Sebelumnya, aku sempat
bahas bagaimana Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) sebagai lembaga
setingkat Direktorat Jenderal di Kementerian Perhubungan mengkampanyekan
gerakan ayo naik bus dan menggunakan segala moda transportasi umum selama kita
mondar-mandir di ibukota (Baca artikelnya di sini). Apalagi Asian Games tinggal 2 minggu lagi (sejak
artikel ini ditayangkan). Aku merasakan bagaimana pemerintah kerja keras
mengatur lalu lintas yang nantinya tidak akan menganggu pelaksanaan event Asian
Games 2018. Untuk urusan lalu lintas, transportasi atlet, dan pengelolaan massa
harus sangat dipikirkan dengan sangat matang. Masa iya, atlet harus ikut
macet-macetan ke venue. Bisa-bisa pertandingan ikut molor dan menganggu jadwal
serangkaian pertandingan lainnya. Kita harus sama-sama menjaga nama baik
Indonesia demi kelancaran Asian Games 2018, bukan? Itu jadi tantangan besar untuk
Jakarta, dan kita.
Sumber foto: Kamadigital. |
Mengapa soal lalu lintas dan transportasi ini jadi fokus
utama? Ternyata, pihak OCA (Olympic Council of Asia) menerapkan standar internasional untuk waktu tempuh atlet ke venue maksimal 30 menit dan lokasinya harus memiliki kualitas udara yang baik. Soal kualitas udara ini juga sudah ada di Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1999 mengenai baku mutu harian adalah 65 mikrogram per meter kubik. Sementara itu, pihak WHO punya standar baku mutu harian adalah 25 mikrogram per meter kubik. Aku
nggak ngerti-ngerti amat mengenai baku mutu udara ini, tetapi yang jelas, polusi di Jakarta
harus dikurangi demi kenyamanan bersama.
Nah, strategi yang dilakukan oleh BPTJ untuk menormalkan
laju lalu lintas demi mengurangi polusi dari asap kendaraan bermotor adalah dengan
rekayasa lalu lintas Jabodetabek. Rekayasa lalu lintas ini sudah diberlakukan
sejak 2 Juli 2018 lalu di Jakarta dan sekitarnya. BPTJ meluncurkan 3 paket
kebijakan transportasi untuk menjamin kelancaran pelaksanaan Asian Games:
Manajemen Rekayasa Lalu Lintas (MRLL)
Penyediaan Angkutan Umum
Kebijakan Pembatasan Lalu Lintas Angkutan Barang (golongan III, IV, dan V)
Sumber foto: Humas BPTJ dan Kemenhub RI. |
Mengingat area yang dikenai kebijakan
Ganjil-Genap diperluas sehingga keluhan masyarakat banyak dilontarkan di
social media, BPTJ bekerja sama dengan Google Indonesia untuk merilis update
aplikasi Google Maps yang dapat mendeteksi rute ganjil-genap. Kalau mau ke mana-mana, paling aman cek Google Maps untuk mengetahui jalur alternatif kendaraan pribadi agar tidak melanggar jalur ganjil-genap. Memang pasti agak repot dan jalurnya akan memutar. Namun, strategi utama yang diarahkan oleh BPTJ adalah
penggunaan moda transportasi umum.
Selama Asian Games berlangsung, kita mau tidak mau harus
mengikuti alur rekayasa lalu lintas itu dengan beralih ke kendaraan umum atau
minimal membiasakan diri naik kendaraan umum di Jakarta bagi yang terbiasa dengan
kendaraan pribadi. BPTJ sudah bekerja sama dengan berbagai operator kendaraan
umum untuk menambah armada bus. Sekarang bus Transjakarta menuju venue Asian Games sudah ditambah 76 unit lagi dari jumlah sebelumnya 294 unit. Bus umum trayek menuju venue disediakan 57 unit, dan terdapat 204 bus khusus
untuk wilayah-wilayah yang terdampak perluasan kebijakan ganjil-genap. Selain itu, untuk keperluan nonpertandingan (wisata) juga disediakan 10 unit bus. Semua bus dengan trayek menuju venue akan digratiskan untuk masyarakat umum. Keren, kan, Jakarta.
Sumber foto: Tim Komunikasi Menpora. |
Sumber foto: Tim Komunikasi Menpora. |
Bagi pengguna transportasi umum, ada satu aplikasi lagi yang harus kita punya di ponsel, yaitu
aplikasi Moovit. Aplikasi ini digunakan untuk mengecek jadwal kereta, bus, dan angkot. Kita dapat
melihat waktu kedatangan, notifikasi tujuan, dan rute detail di dalam maps,
sehingga kita bisa dengan mudah menemukan rute di jakarta dengan cara paling
efisien dan efektif. Yang lebih keren, untuk kebutuhan Asian Games 2018,
aplikasi ini memberi informasi rute ke lokasi pertandingan tiap cabang
olahraga.
Semua menjadi semakin mudah, bukan? Setidaknya selama Asian Games,
kita bisa mencoba untuk kembali naik kendaraan umum. Aku sendiri mulai terbiasa naik Transjakarta, nih. Apalagi ada fasilitas gratis selama Asian Games untuk orang-orang yang mau nonton pertandingan. Aku nggak boleh ketinggalan euforia Asian Games 2018 mumpung diadakan di negara sendiri. Kalau naik kendaraan pribadi, pasti repot mau parkir di mana. Kita harus mulai membiasakan diri dari sekarang. Seperti di luar negeri, orang lebih suka naik bis atau KRL
dibanding bawa mobil sendiri. Simbol kemapanan itu tidak diukur dari gengsi
mengendarai mobil atau motor sendiri, tetapi dari seberapa antusias orang-orang
menggunakan kendaraan publik.
Sumber foto: Tim Komunikasi Menpora. |
Sukses untuk Asian Games 2018 dan sukses untuk Indonesia, Energy of Asia.
#AsianGamesLancar
#AsianGamesLancar
Tak mengapa lah lalu lintas direkayasa sementara demi lancarnya Asian Games. Ini kan menyangkut martabat negara. Malu lagi hanya gara-gara masalah lalin akut di Jakarta atlet-atlet tidak nyaman..Tapi yang terbaik, setelah usia pesta OR, Jakarta tetap harus dibenahi lalinnya :)
BalasHapusIya betul Uni. Jangan cuma berhenti sampai Asian Games. Pengennya pembenahan terus dilakukan biar kita kalau ketemuan nggak harus ribet sama macet. :))
Hapussebulan ini kita pindah moda transportasi dulu lah ya, selain ganjil genap. Pindah ke kendaraan umum, setidaknya itu yang bisa kita lakukan untuk bantu Asian Games
BalasHapusSemoga lancar Asian games nya tak sabar, iyaa aturan ganjil genap memang memusingkan tapi tak mengapa demi Asian games
BalasHapusSemoga lancar Asian Games kita ya, meski harus banyak ngalah urusan transportasi yang kerjaan aku di daerah2 yang jalurnya di tutup demi Asian Games. Nanti aku mau nonton beberapa cabang sama anak2. excited!
BalasHapusHikmah dari Asean Games Jakarta jadi bersih rapi dan kece, semoga gak berhenti di Asean Games biar Jakarta makin kece dan tertata rapi juga bersih ya :)
BalasHapusSemoga rekayasa lalu lintas ini berjalan lancar dan tidak hanya mengutamakan keamanan & kenyamanan para atlet, tetapi juga masyarakat Indonesia yg mau beraktivitas rutin harian.
BalasHapus