8 Tempat Wisata Veliko Tarnovo, Bulgaria
Aku belum sempat cerita banyak tentang Kota Veliko Tarnovo, Bulgaria, ya. Kota itu sangat tenang pada musim semi. Tidak ada bangunan tinggi seperti di Sofia, ibukota Bulgaria sendiri. Berada di Veliko Tarnovo beberapa hari membuatku dapat merasakan atmosfer sisi lain dari negeri Eropa yang pernah kukunjungi sebelum ini. Veliko Tarnovo terasa lebih tua, kuno, tetapi 'hidup'. Tidak terasa seperti kota mati. Itulah istimewanya kota yang pernah menjadi simbol kenegaraan Bulgaria itu.
Sebelum menginjak Bulgaria, aku tidak pernah mendengar nama Kota Veliko Tarnovo. Namun, ketika melaju dari Sofia International Airport menuju Veliko Tarnovo, aku langsung tahu bahwa kota itu adalah satu tempat yang wajib dikunjungi ketika kita menginjak Bulgaria. Jaraknya cukup jauh, sekitar 3,5 jam perjalanan. Aku sudah pernah cerita tentang perjalanan itu di sini. Aku berada di Bulgaria memang tidak lama. Namun, aku bangga bisa bawa nama Indonesia dan mengenalkan keseniannya pada warga Veliko Tarnovo saat itu. Begitu juga sebaliknya, aku senang bisa mengenal Bulgaria melalui kacamata Veliko Tarnovo. Karena, segala hal yang ingin kamu tahu tentang Bulgaria tempo dulu ada di Veliko Tarnovo.
Selain mengemban misi pertukaran kebudayaan dalam The World Cup of Folklore di Bulgaria, aku sempat mengunjungi beberapa tempat di Veliko Tarnovo. Musim semi yang sedikit bikin badanku menggigil tak membuatku melewatkan kesempatan untuk berkeliling. Kebetulan aku menginap di City Hotel yang berlokasi di pusat wisata Veliko Tarnovo. Jadi, untuk mengunjungi tempat wisatanya, aku tidak perlu menggunakan transportasi umum. Cukup dengan berjalan kaki.
Apa saja tempat-tempat wisata yang wajib kamu kunjungi ketika berada di Veliko Tarnovo?
1. Municipal Administration Building
Ini gedung pemerintahannya yang dipimpin oleh walikota. Sebuah kehormatan untukku dapat memasuki gedung ini dan mengikuti pertemuan antar negara lalu bisa presentasi tentang Indonesia. Setelah pertemuan itu, aku diajak ke rooftop gedung Municipal Administration Building untuk melihat view Veliko Tarnovo yang dikelilingi bukit. Tatanan kota kecil Veliko Tarnovo terlihat rapi dan jalanannya pun terbilang sepi. Senang bisa melihat keindahan kota dari rooftop. Jangan-jangan itu tujuan gedung pemerintahan dibangun di persimpangan jalan itu, agar pemerintah bisa memonitor aktivitas kota setiap hari, ya. Hmmm...
2. Mother Bulgaria War Memorial
Tahu nggak, negara besar Eropa sangat menghargai sosok ibu. Sebelumnya aku pernah cerita tentang pesona Mother of Georgia saat mengunjungi Tbilisi. Nah, kali ini aku bertemu lagi dengan sosok ibu yang lain di Bulgaria lewat Mother Bulgaria War Memorial.
Uniknya, aku melewati monumen ini pagi-pagi sekali saat akan mengisi talkshow di TV Eurofolk dan sedang mengenakan pakaian bundo kanduang khas Minang. Matching sekali bukan? Aku dengan identitas adat yang melekat di kostumku, lalu monumen ini berdiri dengan identitas sejarah yang diukir bangsanya di tempat itu. Jaraknya sangat dekat dari hotel tempatku menginap. Cuma 100 meter kok.
Monumen ini didirikan untuk mengenang orang-orang Bulgaria yang terbunuh di Rusia-Turki, Serbia-Bulgaria, Balkan, dan Perang Dunia I. Nah, patung ini sengaja dibangun dengan sosok perempuan yang sedang berlutut mengenang dan menghormati pahlawan-pahlawan Bulgaria yang tewas itu. Di sekitar taman Mothe Bulgaria War Memorial juga ada beberapa patung tentara Bulgaria yang sedang di medan perang yang berbeda-beda. Monumen inilah yang jadi pusat memorial mereka.
Katanya sih, karena tempat ini jadi pusat mengenang sejarah bangsa, dan patung yang dibangun dinamai Mother of Bulgarian, banyak yang berfoto pasca nikah di sini. Mungkin karena tamannya rapi dan pelatarannya luas. Mungkin juga sekaligus minta restu ibu untuk pernikahan mereka. Bisa aja kan. Kawasan monumen ini berada di jalan protokol Veliko Tarnovo, ada di tengah-tengah persimpangan jalan, dan berseberangan dengan gedung walikotanya. Nggak heran monumen ini sangat penting di Veliko Tarnovo.
3. The Birth of Holy Mother Chatedral
Saat berjalan menyusuri Kota Veliko Tarnovo yang masih sepi, aku sampai di salah satu bangunan berkubah berwarna hijau toska. Ternyata bangunan itu adalah gereja The Birth of Holy Mother Chatedral. Aku mengagumi bangunannya dari luar. Ada beberapa kubah yang menjulang. Konon gereja ini dibangun pada tahun 1842 dari ukiran batu pasir dan bata merah. Aku hanya memandangnya sekilas, lalu melanjutkan perjalanan lagi ke Sarah benteng besar yang terkenal di Bulgaria.
4. Tsarevets Fortress Entrance
Tsarevets Fortress adalah tujuan utamaku dari sekian banyak tempat menarik di Veliko Tarnovo. Sebelum berangkat ke Bulgaria, aku mencari tahu tempat wisata terbaik di negara itu. Aku membaca sekilas tentang benteng peninggalan negeri Balkan itu dan kebetulan sekali lokasinya di Kota Veliko Tarnovo. Begitu aku sampai di Veliko Tarnovo, masuk hotel, akses wifi, lalu langsung buka maps mencari lokasi Tsarevets Fortress yang katanya besar itu.
Yes, lokasinya bahkan cuma 2 km dari hotelku dan bisa ditempuh dengan jalan kaki. Yay.
Aku menyocokkan jadwal festival dengan berapa jam free time yang aku punya. Jadilah Minggu pagi, saat kabut masih pekat dan bahkan jalanan masih sangat sepi, aku langsung ganti pakaian dan jalan kaki ke benteng itu berdasarkan petunjuk peta. Jalan pagi dengan suhu 10 derajat Celcius nggak buruk-buruk amat. Hanya sesekali mengelap ingus yang meleleh begitu aja. Huh, jorok sekali.
Aku jalan kaki tentu nggak sendiri. Berdua bareng bundo yang mau aja diajak jalan jauh begitu. Semangat banget lagi melebihi anaknya. Iya, kapan lagi kan kami bisa jalan santai, ngobrol, curhat, ketawa-tawa kalau nggak di momen seperti ini. Soalnya kan hari-hari biasa aku hidup di Jakarta, ibuku menetap di Padang. Justru di negeri oranglah kami bisa ketemu dan quality time bersama.
Setelah berjalan kaki sekitar hampir 1 jam, akhirnya aku sampai juga di Tsarevets Fortress. Dan, aku tercengang. Bangunannya bahkan lebih megah dari ekspektasiku. Tembok-tembok batu yang usianya sudah ratusan tahun memanjang dan mengelilingi bukit Tarnovo. Mungkin tembok itu serupa megahnya dengan Tembok Besar Cina. Tapi aku belum pernah ke Cina sih, jadi hanya memperkirakan.
Kemegahan Tsarevets Fortress ini mewakili kegemilangan negeri Bulgaria pada Abad Pertengahan. Tsarevets ini merupakan benteng Kekaisaran Bulgaria Kedua pada abad ke-12 sampai 14 Masehi. Tapi masuk ke kawasan benteng ini dikenai biaya 6 leva (mata uang Bulgaria) atau setara dengan 3 euro.
Kebanyakan orang nggak tahu bahwa dulu sekali Bulgaria ini adalah salah satu negara kuat di Eropa pada Abad Pertengahan. Bayangkan aja, Kekaisaran Bulgaria Kedua pernah menduduki negeri di Semenanjung Balkan, seperti Laut Hitam, Laut Aegea, dan Laut Adriatik. Nama dinasti yang menjajaki sebagian besar negeri Balkan adalah Dinasti Assen. Saking kuatnya negara ini, Veliko Tarnovo disebut juga Roma Ketiga, setelah sebutan Roma Baru atau Roma Kedua dirujuk pada Kota Istanbul, Turki. Tolong koreksi ya kalau aku salah soal sejarah negara-negara besar ini. Pokoknya, pada masa kejayaan itu, Veliko Tarnovo pernah menjadi pusat utama arsitektur Eropa, sastra, dan seni selama Abad Pertengahan.
Sebenarnya aku hanya sempat eksplor bagian depan dari benteng ini saking luasnya. Karena nggak lama berjalan-jalan di sana aku sudah ditelepon untuk kembali ke hotel untuk briefing dengan crew International Folklore Festival. Padahal di dalam Tsarevets ini, ada istana raja yang megah dan Patriarchal Church yang persis berada di puncak bukit. Dari sana katanya kita bisa melihat panorama Kota Veliko Tarnovo dan sisi lain keindahan Bulgaria.
Kalau kamu ke Bulgaria, jangan lewatkan kemegahan benteng ini. Di sekitar benteng, kita juga bisa melihat keunikan kota tua Veliko Tarnovo sambil berjalan santai di pedestriannya. Ada banyak toko yang menjual souvenir juga di sekitar gerbang masuk Tsarevets Fortress.
5. Boris Denev Art Gallery
Art gallery ini berlokasi persis bersebelahan dengan Monumen Assen Dynasty. Masih satu kawasan pelayaran lebar di sisi Sungai Yantra. Bangunannya lebar dan klasik. Awalnya aku nggak tahu kalau gedung di sebelah Monumen Assen Dynasty itu adalah museum karya seni karena nggak ada petunjuk dalam bahasa Inggris. Tapi ternyata di dalamnya menyimpan banyak sekali lukisan dari seniman-seniman ternama Eropa dan Bulgaria khususnya. Seperti yang sudah kutulis di atas, negara Bulgaria ini pernah jadi pusat karya seni dan sastra. Nggak heran kalau ada Boris Denev Art Gallery yang menyimpan sebagian besar karya besar itu. Nggak heran juga Boris Denev Art Gallery jadi museum terkaya, bisa karena galerinya besar atau bisa juga karena menyimpan karya-karya besar yang harganya mahal.
6. Monumen to the Assen Dynasty
Monumen ini ternyata berlokasi persis di belakang hotel tempatku menginap di Veliko Tarnovo. Jalan-jalan pagi ke sana nggak terlalu jauh. Awalnya aku sudah melihat ujung pedang yang menjulang itu saat berjalan-jalan ke Tsarevets Fortress. Monumen itu terlihat jauh di bawah dan terlihat seperti dasar mangkuk. Dengan kontur Veliko Tarnovo yang berbukit-bukit, dan lereng bukit itu dipenuhi dengan bangunan yang bersusun, memandang Monumen Assen Dynasti itu seperti menonton pertunjukan di ampiteater. Penonton berada di atas melingkari panggung di tengahnya.
Ternyata, begitu lihat maps, lokasinya tidak terlalu jauh dari hotel. Orang lokal menyebut monumen ini sebagai monumen penunggang kuda. Ini juga salah satu monumen bersejarah penting tentang Kekaisaran Bulgaria Kedua. Kenapa? Karena yang menunggang kuda itu adalah Assen bersaudara yang memimpin kekaisaran pada masa itu. Dinasti Assen yang terdiri dari Asen, Petar, Kaloyan, dan Ivan-Asen II telah memimpin Bulgaria pada masa kejayaannya. Katanya monumen ini juga baru dibangun tahun 2017 untuk memperingati 800 tahun Kekaisaran Bulgaria Kedua.
7. Stambolov Bridge
Ketika mengunjungi Monumen Assen Dynasty, aku berjalan kaki melewati University of Veliko Tarnovo dan melintasi jembatan pendek yang dinamai Stambolov Bridge. Jembatan ini nggak terlalu lebar. Ada sungai di bawahnya yang dinamakan Yantra River. Di sekitarnya pohon-pohon rindang bergoyang-goyang diterpa angin musim semi. Katanya jembatan ini jadi favorit para remaja Veliko Tarnovo untuk main skateboard dan pacaran. Apalagi di ujung jembatan ada taman lebar yang mengeliling Monumen Penunggang Kuda.
8. Samovodska Charshia (Old Bazaar Street)
Nah ini kawasan yang aku suka. Aku bolak-balik 2 kali ke Samovodska Charshia. Ya alasannya apalagi kalau bukan untuk berburu souvenir cantik. Jadi, Samovodska Charshia ini jadi pusat kerajinan tangan di Veliko Tarnovo. Di sepanjang jalan terlihat toko-toko souvenir yang memajang benda-benda hasil kerajinan tangan rumahan mereka. Nggak salah kalau tempat ini digemari para turis. Apalagi bangunan di kawasan ini klasik sekali, mempertahankan gaya bangunan pedesaan di Bulgaria zaman dulu. Aku berjalan kaki menyusuri toko demi toko di sana.
Karena Bulgaria adalah negara Bunga pink rose, jadi bank sekali olahan makanan, minuman beralkohol, hingga skincare yang berbahan pink rose itu. Aku pun membeli lotion, sabun mandi, dan shampoo yang berbahan dasar Bulgarian yogurt dan pink rose. Wanginya khas lho. Harganya juga murah di kawasan ini. Aku sempat kalap belanja waktu itu.
Kalau berjalan sampai ujung, ada pasar tradisional yang menjual buah-bahan murah meriah. Yaa, di sana buah sekelas stroberi dan kiwi memang murah banget sih. Rata-rata 1,5 Leva atau setara dengan 14 ribu rupiah untuk 1 kg stroberi. Wow. Sama seperti di Georgia dulu, aku paling senang belanja buah yang di negara kita harganya mahal sekali. Sebut saja plum, bluberi, rasberi, peach, dan stroberi.
Kawasan Samovodska Charshia ini juga dijadikan pusat crafting. Banyak kerajinan tangan khas Bulgaria yang dibuat dan langsung dijual di sini. Ada yang berbentuk aksesoris, tas, topi, pakaian, sepatu, hingga karpet. Kalau kamu ingin mencoba pakaian tradisional Bulgaria, bisa dicoba di kawasan ini kok.
Dari semua tempat menarik di Veliko Tarnovo, Tsarevets Fortress adalah yang termegah. Pastikan saat kamu ke Bulgaria, harus mengunjungi Veliko Tarnovo. Jika Sofia adalah gambaran kehidupan modern di Bulgaria, Veliko Tarnovo sungguh kebalikannya.
mantul bener di eropa membawa dan memakai pakaian adat dari Indonesia
BalasHapusbangga deh punya teman blogger seperti ini..
hahahaha. iya bawa pakaian adat karena ada event di sana mas. :D
HapusCantik dengan baju adatnya. Inspiring nih. lucu juga kali yah pakai baju adat sendiri di negara orang. Malah bisa jadi pusat perhatian dan diajak foto bersama heheheh
BalasHapusiya kak. banyak yang minta foto karena mencolok banget. :D
HapusSejujurnya Bulgaria ga masuk bucket listku. Tapi pas liat ini jadi tertarik melihat bangunan yg terawat selama Ratusan Tahun. Pertinyiinyi apa Kita mesti bekel Rendang, abon, kering Tempe kesana apa ga usah?
BalasHapusWahh Bulgaria memang menyimpan banyak keindahan ya. Btw, foto dengan pakaian Minangnya membuat kami bangga banget mbak. Sebagai pemuda Minang, terharu banget rasanya melihat pakaian bundo kanduang sudah dikenalkan sampai Bulgaria.
BalasHapuswah, pas kakak ke bulgaria saya bener-bener ngikuti terus juga di stori ig, keren, bikin pingin yakin
BalasHapusWah kamu sama kayak aku, kak. Sukanya ke landmark-landmark sama tempat publik lainnya :D
BalasHapusPenasaran dengan interior katedral itu.
Membaca sejarah Veliko Tarnovo mengingatkanku dengan Sabang atau Barus. Dulu kota dagang yang berpengaruh, sekarang hanya kota kecil yang nyaris tak berarti.
Asik banget yaa num tapi tetep perjalan lu masih kurang kalo nggak ajak guee wkwkwk ~
BalasHapusWah cantik cantik yaa tempatnya.. Jadi mupeng pengen ke sana deh. Sepi & nyaman ya kelihatannya ��
BalasHapusDari Stambolov Bridge kelihatan pemandangannya indah sekali, mbak Hanum :) Di taman yang lebar tempat pacaran muda-mudinya ya. Di sekitar jembatan pada main skateboard hehehe. Keren mbak pakai baju tradisional Indonesia di Bulgaria. Salut!
BalasHapusWewww... tempatnya kece, modelnya kece, outfitnya juga membanggakan :)
BalasHapusPemandangannya cantik-cantik ya mba, bikin mupeng ingi ke sana juga, saya masih awam banget dengan Bulgaria, jarang baca mengenai negara cantik ini :)
Unik banget bangunan-bangunannya ya, aku gak kepikiran traveling ke sana tapi setelah lihat postingan ini kok jadi tertarik juga ya. Selama ini tau Bulgaria karena nonton sepak bola aja hahaha
BalasHapusYa ampun senangnya ikut misi kebudayaan seperti ini. JAdi tahu banyak tentang berbagai tempat indah di berbagai wilayah ya mba. BAngunannya eksotis banget :)
BalasHapusMupeng banget pingin ke bulgaria. Pakaiannya, bangunannya, kerajinannya, yogurtnya.. Ternyata semua ada di veliko ya. Noted.
BalasHapusAduuuh tempat-tempatnya cantik sekali
BalasHapusIni kok bisa dapat foto pas lagi sepi begitu mbak?
Jadi kayak privat tour deh
Tempat-tempat yang bagus dengan nama-nama yang sulit diucapkan oleh mulut ini saat pertama kali membacanya ��
BalasHapusSenang deh liat kota dengan tidak banyak bangunan tinggi. Dari gambar yang kamu upload, aku jadi penasaran dengan gereja yang ada di atas bukit sana.
Keren banget banget pakaian bundo kanduang Minang dengan latar belakang monumen bersejarah Bulgaria yang ada di Eropa.
BalasHapusBulgaria terkesan tenang ya kalau dari foto-foto di Veliko Tarnovo ini.Bikin betah banget sepertinya.
Dari kedelapan tempat indah di Bulgaria, benteng Tsarevets Fortress memang keliatan paling megah ya...
BalasHapusTapi keseluruhan bangunan di sana memang bagus-bagus. Semoga next time bisa jalan-jalan ke sana.
Aiih..cakepnyaaa.. TFS mba, jadi tahu keindahan kota ini dan berharap bisa datang pula ke sana suatu saat nanti. Aamiin..
BalasHapuswah mba sama aku juga baru tahu tentang Veliko Tarnovo loh makasih infonya seputar Bulgaria baru tahu loh hahaha,,btw itu bawa baju adat Indonesia foto di sana nampak keren sekali :)
BalasHapusIndaaaahhh bangeeettt!
BalasHapusYa kotanya
Ya ceritanya
Ya orangnya
Duh, moga2 aku juga ada rezeki dan kesempatan bisa cuss ke Bulgaria
--bukanbocahbiasa(dot)com--
Eyaampun, cantik-cantik banget tempatnya. Bikin kepengeeeeen banget main ke sana. Semoga kesampaian bisa menjejakkan kaki di sana. 😍
BalasHapusWah menarik banget ya..kapan aku bisa ke sana ya... mudah2 an ada takdirnya.
BalasHapuswaaha kak bangga banget sama kamu bisa ikut pertukaran budaya. salut!
BalasHapusapalagi fotonya pake baju adat Indonesia. aaaa cantik banget!
terus berprestasi yaaa kak!
Nama-nama tempat wisatanya agak susah melafalkannya yaa...
BalasHapusApa bahasa resmi yang dipakai di Bulgaria?
Penulisan dengan pelafalannya berbedakah?
Serunyaa...mashaAllah~
Bisa melihat bumi Allah yang cantik lainnyaa...
Pengen banget mbak mengenal ragam budaya di sana. Apalagi melakukan perjalanan ke Tsarevets Fortress Entrance pengen banget. Keren dan indah.
BalasHapusWaah senang banget ya mbak bisa jalan jalan ke Bulgaria. Eh kotanya cantik ya. Seperti kota kota di Eropa lainnya
BalasHapusItu emang sengaja ya bawa baju padang gitu, kece banget...
BalasHapusAku sendiri belum pernah ke Bulgaria, satu-satunya negara balkan yang pernah kudatangi adalah Turki (sisi Eropa). Pengen eksplor semua negara balkan, termasuk Bulgaria ini
ntuk transportasi umum di sana, susah ga ya?
Suka banget kalau lihat bangunan tua seperti itu masih kokoh berdiri. Kotanya bener-bener cantik
BalasHapusKontras banget Hanum, berfoto di tempat bersejarah dengan mengenakan pakaian adat Minang, beruntung sekali bisa datang ke kota indah ini
BalasHapusVeliko Tarnovo, aku baru kali ini tau nama kota itu.. Bangunannya khas Eropa banget ya, cakepsss.. Senangnya bisa ngenalin Indonesia ke negara lain.. Ku ikut bangga.. Semangaaat kak.. :D
BalasHapusSuka dengan pemandangan kotanya yang indah. Bangunan-bangunan tuanya juga terpelihara dengan baik. Salut banget mereka masih dapat merawat peninggalan bersejarah di kotanya.
BalasHapusTsarevets Fortress nya megah banget. Baru tahu setelah ada postingan ini. Btw, asyik bgt ini bisa ngenalin budaya kita ke luar negeri sambil jalan jalan sama ibu. Semoga bisa keturutan juga jalan sampai ke sana.
BalasHapusBangunan nya begitu artistik, Bulgaria negeri yang jarang sekali terekspos atau jadi tujuan pelancong tapi rupanya tatanan kotanya begitu rapi. Beruntung sekali mba bisa menjejak disana membawa nama negara pula
BalasHapusAku menikmati banget cerita ini mbak Hanum.... Bangga mbak... Bukan kaleng-kaleng ya, sampe pertukaran budaya ke luar negeri. Doakan semoga aku bisa menyusul mbak,.... :)
BalasHapusaku kangeeeen ama bulgaria. trakhir kesana 2010, pas papa mertua msh jd diplomat mba. jd kami liburan 2 minggu di sana. tp jujurnya g banyak kliling :D. krn memang pgn santai. tp tempat luarkotanya yg aku datangin cuma plovdiv dan rilla monastery :D. sayaang sih ga veliko ini.. tp jd alasan lagi suatu saat balik ksana. mumpung kenalan2 papa msh banyak yg di bulgaria :D
BalasHapuswow..perjalanan yang keren dan menakjubkan. kapan ya bisa ke Bulgaria yang indah dan berkeliling wisata di sana
BalasHapus