Terpilih Menjadi Smiling West Java Ambassador, Apa Saja Tugasnya?
Smiling West Java Ambassador, disingkat dengan SWJ Ambassador adalah duta pariwisata, budaya, dan ekonomi kreatif Jawa Barat. Ada 108 orang yang terpilih menjadi SWJ Ambassador yang selama ini aktif di social media. Dari 108 orang ini, sebagian besar adalah orang-orang Jawa Barat dan berdomisili di Jawa Barat. Wah, bangga sekali aku bisa mewakili Kota Depok menjadi SWJ Ambassador dan datang ke Gedung Sate akhir Juni lalu.
Sebelum pelantikan, semua SWJ Ambassador ini sudah dikumpulkan dalam 1 grup chat besar. Kami mendapat brief untuk keberangkatan ke Gedung Sate. Aku berangkat ke Bandung naik kereta api bersama 2 orang teman sesama SWJ Ambassador juga. Aku berangkat bareng Ipul dan Kalena yang terpilih dari Bekasi. Kami ke Bandung 1 hari sebelumnya dan menginap di hotel budget di kawasan Pasteur.
Sebenarnya hari pelantikan ini sudah tertunda beberapa minggu karena beberapa faktor. Ya, seperti yang kita tahu pun, Pak Ridwan Kamil sedang berduka setelah kehilangan anaknya, Eril, yang membuat program-program unggulannya tertunda, termasuk pelantikan SWJ Ambassador ini.
Pelantikan SWJ Ambassador
Hari pelantikan pun tiba. Tepatnya tanggal 21 Juni 2022. Kami berkumpul di pelataran belakang Gedung Sate. Setiap peserta SWJ Ambassador diminta registrasi dulu dan ada sesi penandatanganan kontrak kerja sama dengan Dispar Jabar dalam beberapa bulan ke depan. Lalu kami diberikan atribut SWJ Ambassador berupa jaket, topi, tas, notebook, dan pin. Atribut jaket harus dipakai saat momen pelantikan sebagai bentuk identitas.
Di anjungan terbuka itulah pelantikan diadakan. Aku berkenalan dengan banyak teman-teman baru di sana. Area pelantikan memang dikonsepkan terbuka dan santai. Ada tenda besar dengan 1 panggung kecil di bagian ujungnya. Terdapat pula ratusan bean bag yang disusun berbaris sebagai tempat kami duduk. Pak Ridwan Kamil dan Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Jawa Barat juga ikut duduk di bean bag.
Suasana pelantikan dilakukan khidmat diikuti dengan janji SWJ Ambassador sebagai duta pariwisata dan ekonomi kreatif untuk menjaga nama baik Jawa Barat. Acaranya berlangsung 2 jam dan kami diberi sedikit wejangan oleh Pak Ridwan Kamil terkait konten social media. Maklumlah ya, Pak Ridwan Kamil sendiri adalah gubernur yang punya pengikut paling banyak di Instagram di Indonesia.
Tour Gedung Sate
Setelah pelantikan selesai, kami diajak tur Gedung Sate. Semua SWJ Ambassador diminta buat membuat konten "A Day in My Life sebagai SWJ Ambassador". Jadilah aku mengikuti yang lain untuk mengambil footage menarik di sekitar Gedung Sate. Kapan lagi kan aku bisa membuat konten tentang Kantor Gubernur Jawa Barat ini dan termasuk gedung bersejarah di Bandung.
Kamu tahu nggak sejarah Gedung Sate?
Gedung Sate dibangun pada masa Kolonial Belanda. Peletakan batu pertamanya dilakukan pada 27 Juli 1920. Pembangunannya selesai tahun 1924. Artinya, bangunan Gedung Sate sudah berusia 1 abad.
Arsitekturnya dirancang oleh Ir. J. Gerber dari Fakultas Teknik Delft Nederland, Ir. Eh. De Roo, dan Ir. G. Hendriks dari Gemeente van Bandoeng. Bangunan Gedung Sate merupakan akulturasi konsep Indonesia dan Eropa. Desain jendelanya mengusung konsep Moor Spanyol, keseluruhan bangunannya mengusung konsep Rennaisance Italia, dan atapnya mengadopsi unsur Pura di Bali dan Pagoda di Thailand. Ornamen batu yang ada di gedung ini juga kerap disebut mengadopsi bentuk Candi Borobudur.
Dulu, gedung ini awalnya merupakan kantor Gouvernements Bedrijven (Gedung GB) alias kantor pusat Pemerintahan Hindia Belanda di Bandung. Sejak tahun 1980, Gedung Sate menjadi Kantor Gubernur Provinsi Jawa Barat.
Lalu, mengapa namanya disebut Gedung Sate? Ada 6 elemen bulat di bagian puncak gedung menyerupai tusuk sate. 6 elemen sate ini merupakan simbol dari modal awal pembangunan gedung ini sebesar 6 juta gulden.
Saat berkeliling beberapa bagian Gedung Sate, aku melihat gaya klasik interiornya dan megah sekali. Nggak semua orang berkesempatan masuk ke Gedung Sate ini. Ada Museum Gedung Sate di bagian belakang gedung, tetapi kami tidak diizinkan masuk. Rupanya itu bagian Gedung Sate yang masih baru dan tidak dibuka untuk umum. Butuh surat izin untuk masuk ke sana. Lain kali ya aku explore bagian Museum Gedung Sate.
Tour Gedung Sate ditutup dengan naik bandros menuju hotel. Bandros merupakan angkutan wisata untuk keliling Kota Bandung. Gratis pula. Bandros ini sudah lama beroperasi tapi aku sendiri belum pernah naik. Soalnya nggak tahu jadwal dan halte pemberhentiannya. Seharusnya aku cek-cek sendiri ya. Nah, ini kali pertama aku naik Bandros yang bentuknya unik-unik. Serasa berkeliling kota di Eropa. Busnya mini dan terbuka. Seru sekali naik bandros walaupun rutenya cuma Gedung Sate-Mitra Hotel (tempat seluruh SWJ Ambassador menginap).
Penugasan SWJ Ambassador
Lalu apa saja tugas SWJ Ambassador sepanjang tahun 2022 ini?
Karena jumlah kami banyak, total ada 108 orang, kami dibagi ke dalam 27 kelompok (kami menyebutnya klaster). Setiap klaster ada yang terdiri dari 5 orang, 4 orang, dan 3 orang. Kami akan disebar bergantian untuk explore destinasi-destinasi di Jawa Barat yang sudah dipilih oleh Dispar Jabar untuk program ini. Jumlah destinasinya ada 108 juga.
Aku sendiri bergabung ke dalam klaster 11. Aku pikir klaster 11 akan berangkat ke destinasi yang dipilihkan masih bulan-bulan berikutnya. Rupanya beberapa hari sebelum pelantikan, kami di-brief untuk bersiap penugasan pertama satu hari setelah pelantikan. Ada 3 klaster yang berangkat ke destinasi yang dipilihkan secara bersamaan. Jadi ada pelepasan secara resmi pula oleh Dinas Pariwisata Provinsi Jawa Barat untuk penugasan kloter pertama ini di puncak Gedung Sate. Acara pelepasan dilakukan secara simbolik dengan menerbangkan balon, berharap penugasan semua klaster berjalan dengan lancar. Apalagi pelepasan secara resmi ini dibuka di puncak Gedung Sate, pusat pemerintahan Jawa Barat. Dari puncak ini kami bisa melihat seantero Kota Bandung yang cerah pagi itu.
Wah, saat itu aku sudah tidak sabar untuk journey bersama teman-teman baru dan membawa misi sebagai ambassador Jawa Barat.
Klaster 11 ditugaskan ke wilayah Lembang dan Subang. Ada 5 orang di kelompokku. Kalau kata fasilitator kami dari Dispar, klaster 11 ini istimewa karena satu-satunya klaster yang anggotanya berjumlah 5 orang. Jadi dipilihlah orang-orang tangguh untuk memproduksi konten-konten bagus dalam 2 hari penugasan. Semakin bangga saja kan aku. Tapi semua teman-teman SWJ Ambassador ini adalah teman-teman terpilih dan punya passion dalam memproduksi konten. Jadi kami semua hebat dan pantas berbangga, bukan?!
Lingkungan Jawa Barat sebenarnya bukan hal baru bagiku. Dan beberapa di antara destinasi tujuanku juga sudah pernah kukunjungi sebelumnya. Namun, tentu ada yang berbeda dalam setiap perjalanan kita. Apalagi kali ini aku bersama teman-teman baru yang passion-nya sama. Senang rasanya berwisata sambil berkarya bersama teman-teman bersemangat seperti mereka. Mereka ini adalah Kalena dari Bekasi (sebelumnya sudah kukenal juga), Bary Sukarta dari Bogor, Bubuh dari Sukabumi, dan Abdillah dari Bandung. Destinasi yang kami kunjungi antara lain Grafika Cikole Lembang, Taman Wisata Alam Gunung Tangkuban Parahu, Orchid Forest Cikole, Sari Ater, dan The Ranch. Nanti aku cerita detail tentang destinasi tujuanku di artikel berikutnya. Terlalu panjang kalau dirunut di sini.
Seruuu banget se kluster sama kakak hanum ✨✨✨
BalasHapusSeruuu. Kita bikin trip reunian ya abis ini.
HapusAlhamdulillah bisa bareng-bareng di SWJ Ambassador, dan bisa explore Jawa Barat bareng-bareng yaa hyungg 😍😍
BalasHapusHoreeee. Sampai bertemu di project-project berikutnya yah.
Hapus